GELORA.CO - Maraknya kebijakan impor pangan yang dilakukan mengindikasi pemerintahan kecanduan memasukkan barang dari luar negeri.
Ekonom senior Rizal Ramli menilai kecanduan impor ini terbukti dengan banyaknya rekayasa data soal stok pangan nasional. Hal itu diistilahkan sebagai artificial scarcity atau kelangkaan yang dibuat-buat.
"Kalau kelangkaan yang benar true scarcity. Itu baru kita boleh impor tapi kalau direkayasa kebutuhan impornya ini karena emang pejabat doyan banget impor," ujarnya saat diskusi publik bertajuk kedaulatan pangan yang diselenggarakan Fraksi Gerindra di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (22/10).
Menurutnya kelangkaan yang dibuat-buat ini secara praktis membuat petani menjadi tambah sengsara. Seharusnya di massa panen, petani menikmati keuntungan, tetapi sebaliknya ini justru membuatnya menjerit.
"Kebijakan impor di waktu panen ini sadis sekali. Petani pada mau panen ada impor akhirnya pada nangis semua. Jadi kalau saya sebut itu sebagai adiktif impor atau kecanduan impor," pungkasnya. [rmol]