GELORA.CO - Kepemimpinan Joko Widodo dinilai belum banyak merealisasikan janji kampanye, terutama di sektor pangan. Hal itu bisa dibuktikan masih banyaknya kebijakan impor yang dilakukan pemerintah.
Hal Itu menjadi salah satu kritik kubu oposisi termasuk Partai Gerindra. Namun di mata ekonom senior Rizal Ramli, kritik oposisi saat ini juga banyak yang tidak perlu.
"Tugas Gerindra untuk mengritisi itu (kebijakan impor pangan), tapi kalian berpihak ke siapa? Gerindra memang vokal tapi belum terarah vokalnya," ujar Rizal saat diskusi pangan yang diselenggarakan Fraksi Gerindra di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/10).
Sambung mantan Menko Maritim itu vokal yang tidak terarah itu seperti misalnya hanya mengomentari baju presiden. Kemudian di masa Jokowi tidak ada kemajuan. Menurut Rizal hal itu juga tidak tepat. Karena keberhasilan Jokowi di bidang infrastruktur juga patut diapresiasi.
"Masa Jokowi tidak ada kemajuan, itu juga ngawur, ada kemajuannya tapi lambat. Akui Jokowi ada prestasinya. Jadi jangan bodohi rakyat karena saking semangatnya berada di oposisi," jelas Rizal.
Masih kata Rizal, sudah seharusnya kritik itu yang membangun dan banyak memberikan harapan kepada rakyat. Karena hal itu menjadi keunggulan oposisi saat ini.
"Kasih What are you solution, kasih donk problem solving. Memberikan harapan. Ini saya kritik ke teman-teman, dua capres ini satu nawarin tempe, satunya tahu, jadi sama-sama kedelai, padahal rakyatnya maunya ikan," pungkasnya. [rmol]