GELORA.CO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bermanuver dengan berbicara soal 'dosa-dosa' partai politik (parpol) lama terkait korupsi. Atas hal itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai PSI tengah menyindir koalisinya sendiri.
Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alynudin, mengatakan PSI tengah menyindir kelakuan parpol koalisinya yang banyak mengusung kepala daerah tersangkut korupsi.
"Lagi 'nonjok' kawan sendiri," katanya di Jakarta, Jumat (26/10/2018).
"Mereka lagi nyindir kelakuan partai-partai kawan koalisinya sendiri yang kepala daerahnya paling banyak tersangkut korupsi," tambahnya.
Ia mengaku tak merasa tersindir dengan 'dosa-dosa' lama yang dilontarkan PSI tersebut. Sebab, partainya selama ini selalu berkomitmen pada pemberantasan korupsi.
"Tersindir itu kalau memang melakukan seperti yang dituduhkan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PSI, Tsamara Amany tiba-tiba bicara tentang 'dosa-dosa' partai yang sudah lama berdiri namun masih menjadi 'kebiasaan'. Setidaknya ada dua 'dosa' partai lama yang disebutkan yakni soal pemberantasan korupsi dan proses rekrutmen partai lama tak jauh dari kata 'mahar politik'.
Sekadar diketahui, pada Pilpres 2019 PSI berkoalisi dengan 8 parpol untuk mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Amin). Enam dari 8 parpol itu bisa dibilang sebagai parpol lama yaitu PDIP, Golkar, PPP, PKB, NasDem, dan Hanura. [wek]