GELORA.CO - Maraknya persekusi dan tindakan premanisme terhadap sejumlah ulama di beberapa daerah di Indonesia, mengundang reaksi keras pimpinan Majelis Zikir Az Zikra KH. M. Arifin Ilham.
Sebelumnya, melalui akun media sosial Instagramnya, Selasa (16/10), Kiyai Arifin menegaskan dirinya akan memimpin jihad jika ada satu ulama yang terbunuh akibat persekusi tersebut.
“Astagfirullah tahun lalu segelintir preman menghadang ayahanda Tengku Dzulkarnain masuk dg leluasa bahkan ke lapangaan pendaratan pesawat bandara KalTeng dg mandau terhunus, begitu pula segelintir preman menghadang ustadz Abdul Somad dg keris terhunus di bandara Bali, sekarang terulang lagi segelintir preman leluasa dg parang menari nari menghadang Habib Bahar dan habib Hanip di bandara Menado.”
“Kawasan bandara yg harus steril jadi kawasan preman?”.
“Kalau keadilan sudah hilang, Hukum sudah lumpuh.”
“Demi Allah ghiroh imanku semakin menyala, Satu ulama ku dibunuh aku pimpin JIHAD.”
“Wajib ku sampaikan karena berulang dan berulang lagi
Wajib ku sampaikan karena cintaku pada ulamaku
Wajib ku sampaikan krn cinta dan rinduku pada NKRI yg adil makmur dan rakyat sejahtera”.
Kali ini pria yang kini selalu bersorban itu mengultimatum pimpinan Polri untuk segera menghentikan aksi persekusi terhadap ulama tersebut, lewat akun Instagramnya, Jumat (19/10).
“SubhanAllah walhamdulillah kita panjatkan puji syukur kepada Allah dan sholawat salam selalu kita mohon kepada ALLAH untuk disampaikan kepada Rasulullah, keluarga dan semua sahabat yg menyertai beliau berjuang.”
“Kami umat Islam yg sangat cinta ulama, taat hukum, rindu negeri aman, damai, adil, makmur dan sejahtera bersyukur kepada Allah atas tanggapan positive dan sangat cepat dari MABES POLRI yg disampaikan oleh kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto bahwa POLRI BERJANJI dan MENJAMIN tidak akan terjadi kembali maraknya aksi penolakan dan pengusiran terhadap ulama maupun tokoh masyarakat di berbagai wilayah.”
Kiyai Arifin menegaskan kepada Polri bahwa peristiwa persekusi terhadap dua habaib yang terjadi di Manado beberapa waktu lalu agar menjadi kejadian yang terakhir.
“InsyaAllah aksi penolakan habiibuna Bahar bin Smith dan Habib Hanif Alatas terakhir terjadi di negeri hukum Indonesia kita tercinta ini,” tegas Kiyai Arifin.
Kiyai Arifin pun tetap mendoakan Polri agar senantiasa berkomitmen untuk menjadi pengayom seluruh lapisan masyarakat. Tak hanya itu, KH Arifin juga mendoakan Indonesia menjadi negeri yang diberkahi Allah SWT.
“Semoga Allah berikan POLRI kekuatan untuk tetap komitmen yg kuat menjaga janji sebagai pengayom pelindung masyarakat.”
“Bravo POLRI, jazaakumullah abangku Jendral Tito Carnavian.”
“Penegak hukum amanah, Ulama Istiqomah, Rakyat Bertaqwa, Indonesia pun BERKAH.”
“Allahumma ya ALLAH berkahi negeri Indonesia dg ketakwaan para pemimpin dan rakyatnya, aamiin.”
[swa]