GELORA.CO - Pembagian goodybag alias cinderamata dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada jurnalis dalam sebuah acara diskusi, menjadi sorotan sejumlah pihak.
"Kalau seperti dalam rangka untuk sosialisasi pemilu sudah menjadi kewajiban jurnalis untuk datang dan menyampaikan ke publik," kata Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) , Kaka Suminta di Media Center Bawaslu, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin (Selasa, 30/10).'
Sebelumnya, pada Senin (29/10), beredar di grup whatsapp kalangan wartawan tentang adanya acara diskusi pemilu yang akan diselenggarakan oleh KPU.
Kaka menambahkan, justru menghormati profesi jurnalis dengan tidak diiming-imingi dengan hal-hal yang material. Tapi lebih kepada apakah informasi yang ingin disampaikan oleh KPU atau penyelenggara pemilu lainnya seperti Bawaslu atau DKPP.
"Kalau masih makan siang wajar, kalau ada goodybag, kita harapkan penyelenggara pemilu hormati integritas wartawan," ujarnya.
Dia menegaskan, bahwa yang dikejar oleh wartawan terhadap penyelenggara pemilu adalah informasi yang penting untuk pemilu.
Menurut Kaka, acara diskusi memang informasi cukup penting. Hal ini dapat mendorong teman-teman jurnalis untuk hadir. Tetapi lebih dari itu, biasakan penyelenggara pemilu untuk menghormati profesi jurnalis.
"Dari sisi undangan ada hal janggal pada saat di undangan disebutkan tentang goodybag. Sementara yang diundang jurnalis. Kalau makan siang wajar, itu bagian dari rangkaian acara," kata mantan Ketua KPUD Subang itu. [rmol]