GELORA.CO - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nurwahid turut berkomentar terhadap pembakaran bendera berkalimat Tauhid oleh sekelompok Banser NU di Garut, Jawa Barat.
Menurut Hidayat pembakaran bendera yang bertuliskan tauhid tak harus dilakukan apalagi dilakukan saat digelarnya peringatan Hari Santri Nasional.
“Kemendagri saja tak larang bendera yang hanya berisi tulisn kalimat Tauhid. Maka seharusnya tak boleh pihak manapun bakar bendera seperti itu, apalagi saat peringati #HariSantriNasional,” cuit Hidayat lewat akun Twitter @Hnurwahid.
Dia bahkan menyinggung para laskar dan pejuang kemerdekaan yang mengibarkan bendera tauhid saat melaksanakan resolusi Jihad yang dikeluarkan pendiri NU, Hasyim Asy'ari .
“Karena untuk laksanakan Resolusi Jihad, dulu Laskar Hizbullah juga kibarkn bendera berlafal Tauhid & menang,” tambahnya.
Kemendagri saja tak larang bendera yg hanya berisi tulisn kalimat Tauhid. Maka seharusnya tak boleh pihak manapun bakar bendera spt itu,apalagi saat peringati #HariSantriNasional. Krn unt laksanakan Resolusi Jihad, dulu Laskar Hizbullah jg kibarkn bendera berlafal Tauhid&menang.— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 22 Oktober 2018
Sebelumnya diberitakan, di media sosial beredar video dengan keterangan oknum anggota Banser membakar bendera berkalimat tauhid. GP Ansor, induk dari Banser, menyatakan pembakaran itu sebenarnya dilakukan pada bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sekaligus untuk menjaga kalimat tauhid.
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas langsung menelusuri video tersebut. Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu mengatakan anggotanya melihat bendera tersebut sebagai simbol bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ormas yang sudah dibubarkan pemerintah.
"Saya sudah cek teman-teman di Garut, tempat di mana pembakaran itu terjadi. Sudah saya tanyakan juga ke pengurus di sana, teman-teman yang membakar itu melihat bendera tersebut sebagai bendera HTI," ujar Yaqut saat dimintai konfirmasi, Senin (22/10).[akurat]