GELORA.CO - Pemerintah diduga sengaja menahan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar hingga Pilpres 2019 selesai.
Dugaan itu sebagaimana disampaikan pakar ekonomi politik Anthony Budiyawan diskusi rutin ‘Rabu Biru Bincang Seru’ di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya Nomor 35 Jakarta, Rabu (10/10).
Menurutnya, jika melihat kondisi ekonomi saat ini, maka harga premium sudah seharusnya mengalami kenaikan. Sebab, harga minyak dunia terus merangkak naik dan nilai tukar rupiah melemah.
“Kalau kita mau bicara jujur seharusnya premium itu sudah naik. Ini kan politis. Demi keperluan masa kampanye sampai 2019 pasti ditahan,” ungkap Anthony.
Dia menilai, pemerintah akan mengalami risiko besar jika menaikan harga premium. Anthony meyakini, sekalipun rupiah melemah hingga Rp 90 ribu per dolar AS, pemerintah tetap tidak akan menaikkan harga premium.
“Mau dolarnya berapapun tetap ditahan karena itu akan menjadi blunder,” tegasnya.
Sementara mengenai kenaikan harga pertamax series, Anthony menilai itu sebagai hal yang wajar.
“Pertamax itu kan non subsidi, kalau premium belum sampai sejam infonya akan dinaikkan tapi dibatalkan,” tandasnya. [rmol]