GELORA.CO - Kasus pembakaran bendera bertuliskan tauhid yang sebagian pihak dianggap bendera HTI dan dibakar oleh anggota Bantuan Anshor Serbaguna (Banser) masih menjadi sorotan.
Juru bicara Front Pembela Islam Slamet Maarif menegaskan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab masih terus memantau kasus tersebut.
"Mantau dong, mantau. Makanya Beliau serukan bela tauhid," kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 29 Oktober 2018.
Slamet menyampaikan Rizieq sangat kecewa kasus pembakaran itu tidak diteruskan oleh Kepolisian. Rizieq katanya masih berharap para pelaku bisa dijebloskan ke bui.
"Beliau sangat kecewa. Sangat marah. Sangat prihatin betul di negara mayoritas Muslim terjadi pembakaran kalimat tauhid. Dan Beliau sangat berharap untuk bisa diproses dan harus dipenjarakan. Enggak boleh dibebaskan," ujar Slamet.
Dia menyampaikan karena itu pihaknya masih akan turun ke jalan untuk aksi dalam waktu segera. Mereka menuntut pihak penegak hukum bisa kembali mengusut kasus ini.
"Ya makanya tanggal 2 besok, November, kita akan turun lagi untuk mendesak Kepolisian untuk memproses pelaku pembakaran," kata Slamet.
Sebelumnya, di Hari Santri Nasional ke-3 di Garut, Jawa Barat, anggota Banser membakar bendera milik HTI di Alun-alun Limbangan Kabupaten Garut. Akibatnya, pembakaran yang terekam dalam video berdurasi 2,04 menit yang mulai beredar pada Senin, 22 Oktober 2018, menjadi sorotan publik dan pro-kontra yang berujung pada adanya aksi bela tauhid. [viva]