GELORA.CO - Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial nampaknya sudah tidak bisa menutup-nutupi lagi bahwa anggaran untuk korban bencana lama begitu minim.
Seperti yang tertuang dalam surat Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosal, Harry Hikmat kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat yang telah beredar di media sosial, salah satu poin meminta gubernur NTB agar menginstruksikan anak buahnya, bupati/walikota, untuk tidak menjanjikan kepastian bantuan kepada korban gempa.
"Sepertinya belum ada pilihan lain bagi warga NTB yang terkena musibah, selain berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar musibah ini segera berakhir. Karena penguasa negeri ini sepertinya sedang terlalu sibuk ngurusin pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group," kata koordiantor Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman kepada redaksi, Minggu (6/10).
Pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group dipastikan berjalan sukses sehingga tidak perlu didoakan."Kalau pun mau, doakan saja semoga pemerintah kita selalu dalam kewarasan," cetusnya.
Menurut dia, korban bencana gempa di NTB mesti ekstra bersabar di tengah-tengah gegap gempita pagelaran Asian Games yang baru usai dilanjut Asian Para Games dan tak kalah megahnya acara pertemuan tahunan IMF dan World Bank Group. Kesemuanya dilaksanakan di Indonesia dan sudah diagendakan, tidak seperti bencana gempa yang datang tiba-tiba.
"Tetapi elit pemerintah juga mesti tahu diri, Jangan sampai pejabat terhormat ini keder. Bingung dengan kondisi negeri saat ini kita sedang bersuka ria atau berduka cita?" kritiknya.[rmol]