GELORA.CO - Capres Prabowo Subianto mengunjungi Ponpes Ta’mirul Islam di Solo, Selasa (30/10). Oleh pimpinan pesantren tersebut, Prabowo dihadiahi sebuah mushaf Alquran kuno yang masih berupa tulisan tangan.
Prabowo datang bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, dan tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu. Mereka disambut pimpinan Ponpes Ta’mirul Islam, di antaranya Muhammad Halim Nahar dan Muhammad Ali Nahar.
Dalam kesempatan itu, Muhammad Ali memberikan mushaf Alquran kuno kepada Prabowo. Alquran tersebut sudah disiapkan panitia untuk dipajang dalam acara itu. Namun ternyata Prabowo enggan membawanya pulang pemberian itu. Mantan Danjen Kopassus itu justru menitipkannya kembali agar disimpan di dalam ponpes.
“Saya tidak menduga dan saya tidak membayangkan bahwa saya akan diberi kehormatan, diberi kenang-kenangan sebuah karya yang sangat besar, yaitu Alquran tulisan tangan yang sudah sekian ratus tahun,” kata Prabowo dalam sambutannya.
“Saya sebetulnya merasa ini kehormatan yang terlalu besar. Saya terima secara simbolis, tetapi saya ingin kalau sudah diserahkan ke saya, berarti kan hak saya. Saya ingin menitipkan Alquran itu di pondok pesantren ini,” ujar dia.
Meski diserahkan kembali ke ponpes, Prabowo mengaku telah menerimanya sebagai tanggung jawab. Dia optimistis akan kuat memikul kepercayaan para pimpinan ponpes itu.
“Saya terima sebagai simbol, saya terima sebagai titipan, saya terima sebagai pesan, saya terima sebagai anjuran, saya terima sebagai amanah, saya terima sebagai tugas. Insyaallah saya akan kuat memikul kepercayaan yang begitu besar diberikan saudara-saudara sekalian,” kata Ketum Gerindra itu.
Seusai acara, Muhammad Ali menyampaikan alasannya memberikan Prabowo sebuah mushaf yang begitu penting bagi Ponpes Ta’mirul Islam. Dia berharap Prabowo dapat memimpin Indonesia dengan landasan Alquran.
“Karena kami ingin Alquran ini bukan hanya simbol, tetapi imam, petunjuk bagi pemimpin yang akan menjadikan kita selamat, bahagia, sejahtera dunia akhirat,” kata lelaki yang akrab disapa Abah Ali itu kepada wartawan.
Adapun mushaf berukuran 2 meter x 1,2 meter ini diperkirakan sudah berusia ratusan tahun, ditulis para ulama sepuh yang kemudian disimpan di Ponpes Ta’mirul Islam.
Selain mushaf, Prabowo juga diberi kain serban berwarna kuning. Kali ini, kain tersebut diterima dan dikenakan Prabowo dan dikalungkan lehernya.
Sebelum meninggalkan lokasi, Prabowo sempat keluar dari atap mobilnya dan menyalami para pendukungnya. Gema shalawat terus mengiringi kepergian Prabowo. [swa]