GELORA.CO - Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan calon legislatif ( caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Habib Husin Shahab ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim) Polri. Pelaporan itu terkait dugaan penyebaran informasi bohong dan ujaran kebencian terhadap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Makanya kami melaporkan ini salah satu dari akun Twitter Habib Husin yang memprovokasi dengan mengatakan Pak Prabowo adalah dalang di balik HTI," kata Juru Bicara ACTA Hanfi Fajri di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Pelaporan ini merespons unggahan Habib Husin melalui akun resmi Twitter-nya, @HusinShihab, pada 24 Oktober 2018 pukul 11.12 WIB.
Hanfi mengatakan, ACTA menilai, tulisan Habib Husin telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana dengan menyebarkan berita bohong.
Adapun pasal yang digunakan ACTA adalah Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang RI No 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.
"Kalau dia punya data dan fakta, ya jangan asal sebar berita bohong dong. Untuk secara manusia kami maafkan, tapi kalau proses hukum ya kami ingin semua harus ditegakkan," kata dia.
Penelusuran redaksi, akun Twitter atas nama @HusinShihab kerap membuat cuitan yang bernada tuduhan dan penghinaan, khususnya terhadap barisan opsisi. Ambil contoh pernyataan yang dicuit pada tanggal 27 Oktober 2018 lalu dengan jelas menghasut pengguna media sosial (follower) supaya jangan memilih kader Partai Gerindra dan koalisi pendukung Prabowo-Sandi pada Pemilu 2019 mendatang.
“Apa saya bilang. Tidak perlu dibongkar @prabowo ada di balik gerakan HTI partainya sudah mengakui siap merangkul mantan anggota HTI. Benih-benih radikalisme memang sudah dipupuk sejak lama untuk berkuasa. Please jangan pilih kader @Gerindra dan koalisi, negeri ini bisa hancur,” cuitnya seperti dikutip redaksi.
“Itu bukan fitnah, saya bisa buktikan. Gerakan masif HTI sudah dibangun sejak @prabowo nyapres. Kekuatan muslim radikalis yang dirangkul diharapkan bisa menang dgn modal sebar hoax dan hatespeech tapi gak pernah berhasil. Upaya itu terus dilakukan sampai sekarang untuk berkuasa. Ngeri!,” cuit dia lagi. (eda/amj)
Itu bukan fitnah, saya bisa buktikan. Gerakan masif HTI sudah dibangun sejak @prabowo nyapres. Kekuatan muslim radikalis yg dirangkul diharapkan bisa menang dgn modal sebar HOAX dan HATESPEECH tapi gak pernah berhasil. Upaya itu trs dilakukan sampai skr untuk berkuasa. Ngeri! https://t.co/YmDYQmuADB— Habib Husin for Madura (@HusinShihab) 27 Oktober 2018