GELORA.CO - Anggota banser NU bernama Jatmiko (48) tewas diduga karena serangan jantung, Jumat (26/10/2018). Ia tewas di markas Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat.
Ia terkena serangan jantung pukul 15.30 WIB, saat kondisi di depan markas GP Ansor sempat memanas setelah kehadiran massa pembela tauhid yang baru selesai melakukan aksi.
“Pihak pendemo lewat di depan kantor kami, kemudian memancing dengan kata-kata kasar sekitar jam 3 sore. Mereka berhenti dan berkumpul, tapi alhamdulilah tidak ada gesekan,” kata anggota Banser NU Wilayah Jakarta Barat, Muhammad Jamaluddin.
Ia mengakui dapat meredam emosi dari kedua pihak sehingga akhirnya tidak ada kontak fisik antar kelompok.
Jamaluddin juga menegaskan, Jatmiko meninggal tidak terkait aksi kericuhan di depan markas GP Ansor. Pasalnya, Jatmiko tewas di dalam markas.
“Dia (Jatmiko) meninggal bukan karena adanya pertikaian tersebut. Dia kelelahan dan riwat penyakit jantung. Memang sebelumnya dia begadang untuk perisapan pengamanan,” jelasnya.
Jatmiko sempat dilarikan ke RSCM untuk penanganan medis, namun nyawanya tidak terselamatkan.
Sandi, adik ipar Jatmiko, jenazah sang kakak akan dibawa ke rumahnya di Citayam, Depok, Jawa Barat. Kemudian jenazah akan dikebumikan di TPU setempat, Sabtu (27/10).
“Insyaallah besok dimakamkan di Citayam,” tandasnya. [pn]