GELORA.CO - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, terpeleset lidah dan menyebut nama Prabowo dalam pidatonya ketika menerima gelar doktor kehormatan Honoris Causa dari Universitas Negeri Padang (UNP).
“Banyak pimpinan politik hebat di Indonesia mulai dari Bung Karno, Bung Hatta, Natsir, Prabowo,…maaf Prawoto. Ini panggung sains, ya, saya juga baru ke Istana Bogor menemui Presiden Jokowi. Agar adil, saya ucapkan keduanya,” kata dia Anwar disambut tawa hadirin yang memadati Auditorium UNP di Padang, Senin (29/10).
Dia langsung mengoreksi kesalahan penyebutan nama Prawoto yang ia sebut Prabowo. Anwar juga spontan menyebutkan nama Presiden Jokowi untuk menjadikan isi pidatonya ‘berimbang’.
Anwar menyadari bahwa Indonesia sedang dalam tahun politik, sehingga insiden ‘kepleset lidah’ seperti ini dapat menjadi hal yang serius. “Tokoh-tokoh besar di Indonesia ini memberikan perlawanan yang cukup kuat melawan aliran inferioritas. Keyakinan baru dan ada kesungguhan untuk bersaing dengan penjajahan,” kata Anwar.
Ia melihat sistem demokrasi yang direpresentasikan melalui pemilu setiap lima tahun sekali justru menjadi pintu lahirnya golongan elit yang yang menepikan kepentingan rakyat.
Dirinya meminta generasi muda untuk kembali belajar dari tokoh besar Bangsa Indonesia, tokoh-tokoh bangsa tersebut menggambarkan kaum elit politik yang tetap mengedepankan kepentingan rakyat.
“Mereka berjuang untuk kepentingan rakyat agar rakyat sejahtera dan mendapatkan hak mereka,” ujarnya.
Menurut dia dengan pendidikan suatu bangsa akan maju namun saat ini kecanggihan mulai dengan bangunan yang besar, laboratorium yang bagus membuat mereka jauh dari tujuan untuk mensejahterakan rakyat.
“Mereka cemerlang dalam kecerdasan, namun tidak memiliki hati nurani sehingga masih terjadi diskriminasi ras, jurang pemisah orang kaya dan miskin yang semakin lebar dan lainnya,” kata dia.
Sebelumnya Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat menganugerahi mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim gelar doktor honoris causa karena dinilai berperan dalam pendidikan politik.
Pemberian gelar tersebut dihadiri Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, tokoh nasional Fahmi Idris dan lainnya di Auditorium UNP Kota Padang.
Ia menjadi tokoh kedua yang diberikan gelar doktor honoris causa oleh Universitas Negeri Padang dalam dua tahun ini. Sebelumnya Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri juga menerima gelar yang sama pada September 2017. [akt]