Anies Nyuruh Djarot Ngaca, Elite PDIP Panas

Anies Nyuruh Djarot Ngaca, Elite PDIP Panas

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur DKI Anies Baswedan tak terima saran Djarot Saiful Hidayat agar tak terlalu lama 'jomblo' usai Sandiaga Uno mundur dari Wagub DKI. PDIP membela Djarot.

"Saya rasa Pak Anies nggak perlu terlalu defensif begitu lah menanggapi statement Pak Djarot," ujar politikus PDIP Charles Honoris kepada wartawan, Jumat (19/10/2018).

Charles mengaku heran dengan respon keras Anies kepada eks Gubernur DKI itu. Padahal menurutnya, Djarot hanya memberi candaan kepada mantan rivalnya di Pilgub DKI.

"Jangan terlalu serius Pak Anies. Dari yang saya tangkap Pak Djarot hanya berkelakar, bahkan Pak Djarot sudah menyampaikan ucapan selamat bekerja. Pertarungan Pilkada DKI sudah lewat," tutur Anies.

Anggota Komisi I DPR itu mengingatkan, lebih baik Anies fokus pada janji-janji kampanyenya yang banyak belum teralisasi. Charles menyatakan, tak perlu lagi merasa bersaing dengan Djarot yang pada Pilgub DKI 2017 lalu itu berpasangan dengan Basuki T Purnama (Ahok).

"Tugas Pak Anies sebagai gubernur DKI berat dan PR-nya masih banyak. Sekarang waktunya kita bersama-sama fokus bagaimana menjadikan Jakarta lebih baik lagi. Ayo kita gotong royong bangun Jakarta," tutur legislator yang kembali maju lewat Dapil DKI itu.

Sebelumnya diberitakan, Djarot meminta Anies untuk tidak kelamaan jomblo setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri dari kursi Wagub DKI karena maju di Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto. Anies pun membalas sengit dan membandingkan posisinya dengan Djarot yang pernah juga tak berpasangan pemimpin DKI usai Ahok dipenjara karena divonis bersalah dalam kasus penistaan agama.

"Udah berapa lama saya nggak ada wagub? Pak Djarot berapa lama nggak ada wagub? Berkaca dulu sebelum komentar," tukas Anies merespons Djarot, Jumat (19/10).

Kalau dihitung-hitung Anies belum genap dua bulan Anies 'jomblo'. Dua partai pengusungnya, Gerindra dan PKS, hingga kini belum menemukan kata sepakat soal siapa yang dipilih menggantikan Sandiaga.

Sementara Djarot sendiri dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Ahok sejak 15 Juni 2017. Politikus PDIP itu memimpin DKI hingga bulan Oktober 2017 tanpa didampingi Wakil Gubernur.

Djarot pun punya pembelaan kenapa dia lebih lama 'jomblo'. Rupanya sisa masa jabatan yang pendek membuat Djarot tak memungkinkan didampingi Wagub DKI lagi.

"Saya jomblo 6 bulan, tak ada wagub. Aturannya memang tidak memperbolehkan angkat Wagub karena masa jabatan tinggal 6 bulan," kata Djarot, Jumat (19/10). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita