Foto: Eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono
GELORA.CO - Pencopotan jabatan Direktur Utama Transjakarta yang diemban Budi Kaliwono dinilai tepat oleh banyak pihak. Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan bahkan melihat ada kejanggalan selama Budi menjabat.
Tigor melihat ada dugaan praktik korupsi yang dilakukan Transjakarta di bawah kepemimpinan Budi. Salah satunya persoalan pengelolaan keuangan dalam pengisian kartu elektronik di tiap halte.
"Saya menduga karena ada beberapa keuangan yang tidak dilaporkan oleh manajemen Budi Kaliwono, misalnya top up, itu kan Rp 7 juta transaksi perhari. Pertop up kena Rp 1.500 rupiah. Itu nggak masuk dalam laporan keuangan Transjakarta loh," ungkapnya saat dihubungi, Rabu (31/10).
"Itu sudah berlangsung 2 tahun coba kalau dikalikan berapa. Kalau dilihat laporan keuangannya nggak ada dalam pemasukan Transjakarta kemana itu uang?" tanya Tigor.
Maka dari itu, Tigor menilai keputusan pencopotan Budi adalah langkah yang tepat. Namun, dia menyarankan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menyelidiki dan mengevaluasi laporan keuangannya Tranjakarta semasa Budi menjabat.
"Segera harus diperiksa keuangannya dievaluasi itu keuangan Transjakarta. Misalnya peremajaan metro Mini, itu kok Transjakarta jadi jual mobil juga gitu," terang Tigor.
Tigor menegaskan di bawah kepemimpinan Budi, transportasi di Jakarta belum terintegrasi. Maka, Tigor sependapat dengan pihak yang menyatakan Anies seharusnya mencopot Budi sedari lama, sebab menurutnya Budi merupakan orang yang bermasalah.
"Dulu Cipaganti bangkrut. Kok bisa-bisanya diangkat jadi Dirut Transjakarta kayak nggak ada yang lain. Dia tiban rute-rute bus reguler yang harusnya diberdayakan dia bangun kanibalisme Transjakarta. Kenapa dia rajin beli bus itu harus diperiksa, bisa saja itu ada komisi di sana," tandasnya. [jpc]