GELORA.CO - Anggota DPRD Semarang Fraksi PKS berinisial IM dipecat. IM santer diisukan selingkuh dengan salah seorang kader Partai Gerindra.
Pemecatan IM dari DPRD Semarang dibenarkan oleh Ketua DPW PKS Jateng Abdul Fikri Faqih. Abdul Fikri enggan bicara soal kebenaran kabar perselingkuhan itu. Namun dia membenarkan isu tersebut sudah santer terdengar.
"Nggak, karena...ya karena ada berita, kemudian karena ada laporan, ya kita tetap mendalami. Artinya benar atau tidaknya kita tidak tahu tetapi untuk supaya proses, apa namanya... kalau ada berita begitu kan harus kita proses kan. Nah, itu benar atau tidaknya tentu kita serahkan kepada lembaga partai yang, apakah itu BPDO atau mungkin Dewan Syariah," kata Abdul saat dikonfirmasi, Rabu (31/10/2018).
"Tetapi untuk supaya tidak mengganggu proses, maka kita mencopot dari beberapa jabatan. Dari pengurus dan sebagainya," imbuh dia.
Abdul menegaskan PKS Jateng mengedepankan asas praduga tak bersalah terkait aduan terhadap IM.
"Sekali lagi tetap kita menjaga, artinya kita tetap praduga tak bersalah. Cuma untuk tetap untuk memperlancar temuannya ini mereka harus siap," jelasnya
Soal dugaan perselingkuhan antara IM dengan politikus Gerindra yang disebut caleg, Abdul Fikri menegaskan dirinya sama sekali tidak mengetahuinya. "Artinya tetap menjaga supaya... dia kan punya keluarga ya, punya ini," ucap dia.
Sementara itu, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya belum mendengar informasi soal perselingkuhan antara calegnya dengan IM. Riza juga menyebut sampai hari ini Gerindra belum menerima laporan terkait skandal perselingkuhan.
Yang pasti, Riza menegaskan pihaknya akan melakukan pengecekan.
"Oh calon, caleg. Saya belum dengar beritanya. Sejauh ini yang tahu tidak ada peristiwa tersebut. Dan atas informasi yang ada, kami akan melakukan pengecekan. Tapi sampai hari ini setelah kami cek memang belum ada. Tapi kami akan mengulang pengecekan. Mudah-mudahan tidak ada. Kita harapkan semua kader partai bisa menjaga integritas," jelas Riza saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, hari ini. [dtk]