GELORA.CO - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, mengungkapkan pengalamannya saat mengisi sebuah forum di Singapura. Saat itu, ia ditanya apakah isu SARA akan digunakan dalam Pemilu 2019 di Indonesia atau tidak.
Mendengar pertanyaan itu, Yenny secara tegas menjawab isu SARA masih akan mewarnai pelaksanaan Pilpres di Indonesia.
“Kemarin saya ditanya di sebuah forum di Singapura, apakah faktor agama akan menjadi isu dalam politik Indonesia ke depan? Saya jawab ‘iya’. Apakah isu agama akan dipakai dalam Pilpres nanti? Saya jawab ‘iya, dan dipakai kedua belah pihak’” kata Yenny dalam rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Senin (24/9).
Menurut Yenny, isu tersebut akan dipakai oleh dua kubu yang tengah bertarung, yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia menyebut kubu Jokowi akan diserang karena disebut sebagai keluarga PKI, sedangkan kubu Prabowo dianggap mempromosikan khilafah.
“Kenapa? Karena Prabowo diserang karena dianggap akan mempromosikan khilafah, Jokowi diserang karena dianggap keluarga PKI,” ujar Yenny.
Meski begitu, ia menilai kedua tuduhan tersebut tidak berdasar. Maka dari itu, ia meminta agar masyarakat memberi dukungan kepada calon pilihannya secara proporsional, dan tak menyerang kubu lawan dengan isu hoaks.
“Ini dua-duanya baseless menurut saya jika melihat track record kedua orang ini. Jadi mestinya kita proposional, kita boleh mendukung menjadi timses siapapun, tapi tidak boleh menggunakan hoaks, menggunakan isu-isu yang tidak mendasar,” pungkas Yenny. [kmp]