GELORA.CO - Ceramah seorang ustaz viral di media sosial karena menyerang KH Ma'ruf Amin, Tuan Guru Bajang (TGB), hingga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Caleg PDIP Kapitra Ampera memberikan pembelaan.
Ustaz menyerang tokoh-tokoh tersebut dalam ceramahnya diketahui bernama Yahya Waloni. Pidatonya yang berdurasi sekitar 10 menit diposting dalam akun YouTube 'Cahaya Tauhid'. Video yang diposting pada 11 September lalu itu hingga sore ini sudah dilihat oleh lebih dari 86 ribu orang.
Dalam video itu tampak Yahya tengah berceramah di depan mimbar. Tidak diketahui lokasi ceramahnya itu maupun kapan waktunya. Namun dalam ceramahnya, Yahya menyerang Ma'ruf Amin yang merupakan cawapres Joko Widodo (Jokowi). Ia bahkan menyebut Ma'ruf sudah uzur dan akan mati.
Selain itu, Yahya memberi serangan kepada TGB yang kini telah menyatakan dukungannya untuk Jokowi. Ia mempelesetkan nama TGB dengan 'Tuan Guru Bajingan'. Kemudian Yahya juga menyinggung nama Megawati. Ia mengaku mendoakan Presiden RI ke-5 itu cepat mati.
Selain diposting di YouTube, petikan video ceramah Yahya Waloni juga direpost dalam akun Facebook 'Humor Politik'. Video tersebut sudah ditonton sebanyak 180 ribu kali dan dibagikan hampir 3 ribu orang.
Video:
Kapitra yang merupakan Caleg PDIP memberikan pembelaan. Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Yahya tidak pantas diucapkan.
"Ungkapan-ungkapan itu tidak pantas disampaikan oleh manusia. Apalagi ulama, kalau dia mengaku Islam. Karena Islam tidak mengajarkan ungkapan-ungkapan seperti itu. Di zaman khalifah Usman bin Affan, itu umurnya sebagai presiden 80, di Saudi Arabia umurnya udah tua-tua semua, di Malaysia 96. Justru tetua itu kearifannya muncul. Ini ulama kok dicaci maki?" ujar Kapitra di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (15/9/2018).
"Itu perbuatan baik Ma'ruf Amin di situ mengorbankan masa tuanya," tambahnya.
Selain untuk Ma'ruf, ia juga membela TGB. Kapitra mempertanyakan eksistensi Yahya Waloni sebagai seorang ulama.
"Tuan Guru Bajang itu 30 juz ada di dadanya. Lalu dibilang Tuan Guru Bajingan. Kurang ajar ini yang ngomong. Yang ngomong ini ulama atau preman? Dan ini ajaran mana? Ini tidak ada di Alquran. Alquran itu penuh dengan lemah lembut," tuturnya.
Kapitra balik mengkritik Ustaz Yahya Waloni. Ia menyebut seharusnya ulama mengajarkan jemaahnya ajaran Islam yang lemah lembut. Tak hanya itu, ia juga memberikan pembelaan untuk Megawati Soekarnoputri yang turut diserang oleh Yahya Waloni.
"Orang yang baru kemarin jadi ustaz, baru kemarin masuk Islam udah bisa caci maki. Ini bukan ulama ini. Ulama itu lemah lembut. Jadi orang seperti ini, ini yang dipertanyakan. Yang merusak Islam itu ini lah. Ibu Mega itu Islam. Bagaimana dia bisa mampu mencaci maki orang? Mencaci maki orang Islam?" tutur Kapitra.
"Kiai Ma'ruf itu kenapa dicaci maki? Pernah ada ulama, Hazim Muzadi almarhum, dulu pasangannya Bu Megawati. Gus Solah, pasangan dengan Pak Wiranto. Kenapa nggak dicaci maki? Gus Dur, jadi presiden. Apa salahnya? Tapi ini kesopanan, kesantunan sebagai humanity, kemanusiaan aja udah nggak ada. Nggak pantas manusia berkata seperti itu kepada orang tua. Barang siapa mencaci maki orang tua orang lain sama dengan mencaci maki ibu kandungnya, bapak kandungnya. Jadi saya ragukan keulamaan ini orang," tambahnya.
[dtk]