GELORA.CO - Pernyataan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno yang menyebut bahwa kondisi ekonomi kian sulit bahkan tempe sudah setipis kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dibela Partai Demokrat.
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinan Hutahaean menjelaskan bahwa pernyataan itu memiliki makna kiasan. Kata itu merupakan bagian dari majas hiperbola seperti halnya kata “setengah mati atau mati-matian”.
“Jika kalian tak mampu memahami makna khiasan atau hiperbola kata, maka kalian cuma orang-orang yang gagal sebagai manusia,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (10/9).
Ferdinand menjabarkan bahwa arti kata “setipis ATM” digunakan Sandi untuk memperdalam makna kalimat.
Dengan demikian, dia memastikan tidak ada unsur kebohongan dari pernyataan “tempe setipis ATM” yang diucapkan Sandi.
“Beda dengan kata ekonomi meroket september. Itu mengandung nilai kebohongan karena tidak terjadi,” tukasnya.[rmol]