GELORA.CO - Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersaing ketat di lembaga survei. Yang teranyar, keduanya hanya berselisih 5 persen suara saja di survei Indomatrik pada 20-25 Agustus 2018.
Survei yang dilakukan di seluruh Indondsia ini melibatkan 1.800 responden dengan rentang usia 17 tahun keatas. Margin of error sebesar 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen menggunakan metode multistage random sampling selama 15-20 Agustus.
Hasillnya, Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapatkan suara 49,32 persen. Sementara, Prabowo Subuanto-Sandiaga Uni mendapat 44,90 persen.
Direkrut Riset Indomatrik Husin Yazid mengatakan, masih ada 5,78 persen belum menentukan pilihannya.
"Ini merupakan modal awal bagi kedua capres atau cawapres. Sekalipun pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 4,41 persen," kata Husin dalam keterangannya, Kamis (20/9).
Husin melanjutkan, survei ini juga menunjukkan bahwa perbedaan elektabilitas di bawah 10 persen dapat dikatakan Jokowi belum unggul dari Prabowo.
"Artinya (Prabowo) masih terbuka peluang meraih simpati publik," ujar Husin.
Suara survei ini juga berbeda dengan perolehan suara Jokowi dengan Prabowo di Pilpres 2014 lalu.
Jika di 2014 Jokowi mendapatman 53,15 persen suara, kali ini menurun menjadi 49,32 persen. Untuk Prabowo dulu mendapat 46,85 persen dan kini mendapat 44,90 persen.
Beberapa responden mengharapkan agar pemimpin mendatang mampu menjaga keamanan dari serangan teroris, utang negara dilunasi, lebih tegas kepada koruptor hingga menghapus kesenjangan sosial. [rmol]