GELORA.CO - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengomentari tarik menarik dukungan dari ekonom sekaligus politikus senior PDIP Kwik Kian Gie. Menurut dia, Kwik merupakan aset bangsa yang tidak perlu diperebutkan.
Kendati, Sandiaga menuturkan bahwa dirinya dan Prabowo memiliki kedekatan dengan Kwik. Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia itu juga kerap memberi pesan dan arahan kepada Prabowo dan Sandiaga untuk memperbaiki kondisi ekonomi bangsa.
"Faktanya selama lima tahun dia jadi penasihat saya. Udah beberapa tahun saya itu WA (komunikasi via WhatsApp) sehari 3-4 kali, dia bilang 'sudah sepuh saya enggak usah masuk tim lah'. Tapi dia datang terus jadi narasumber ke dalam sesi-sesi pendalaman dari tim ekonomi kita, berikan pesan dan nasihat," ujar Sandiaga di Senayan, Jakarta, Sabtu (15/9).
Bagi Sandiaga, nasihat dan masukan dari ekonom sekelas Kwik sangat penting untuk memperbaiki ekonomi Indonesia. Dia menyebut, pesan ekonomi kerakyatan sangat sesuai dengan apa yang selama ini dinarasikan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta semua pihak agar tidak baperan terkait kedekatan Kwik di kubunya. Sandiaga juga tak mempermasalahkan seandainya pilihan politik Kwik pada Pilpres 2019 ini akhirnya berlabuh ke pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Mungkin kalau ke kubu Pak Jokowi silakan. Enggak usah baperanlah. Dia itu milik negara, milik bangsa boleh beri masukan ke siapapun juga, jadi bukan bilang 'Jangan. Dukung saya ya'," ucap Sandiaga.
Pun Sandiaga tak mempermasalahkan seandainya ada kader partai politik pendukung dirinya yang menyeberang ke kubu Jokowi-Ma'ruf selama membawa kemaslahatan bagi bangsa.
"Monggo, yang penting demi kebaikan, yang penting sesuai UUD 1945, sila ke-5 Pancasila, dan dasar-dasar negara kita utamakan," ujar Sandiaga. [mdk]