GELORA.CO - Mantan Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menanggapi penolakan massa atas kehadiran Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet di Palembang dan Bangka Belitung.
Hal tersebut diungkapkan Ruhut Sitompul dalam unggahan akun Twitternya, @ruhutsitompul, Minggu (2/9/2018).
"Kenapa Rocky Gerung & Ratna Sarumpaet ditolak dimana mana, “Karena 2 Sejoli ini kerjanya hanya Nyinyir & ngeb***t terusssssss persis Kompor Meleduk dgn Fitnah Ujaran Kebencian Sok Pintar padahal D*ng*” #2019 Mohon Pak JOKOWI 1X Lagi MERDEKA." tulis Ruhut Sitompul.
Sebelumnya diberitakan TribunJakarta, Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung dijadwalkan hadir ke Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (1/9/2018).
Keduanya hadir sebagai pembicara di kegiatan forum diskusi Gerakan Selamatkan Indonesia di Hotel The Zuri.
Namun kehadiran Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung ditolak oleh ormas setempat.
Berdasarkan data yang diterima pihak kepolisian, organisasi yang menolak ialah Pemuda Pancasila Kota Palembang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Sumatera Selatan.
Tak hanya di Palembang, kehadiran Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet ke Bangka Belitung juga ditolak massa dan organisasi kepemudaan, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com Jumat (24/9/2018).
Massa menolak kehadiran Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet saat aksi unjuk rasa di depan Mapolda Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (24/8/2018) siang.
Koordinator aksi yang mengatasnamakan perwakilan mahasiswa dan resimen Yudha Putra PPM, Rikky Fermana, mengatakan, penolakan disampaikan karena diskusi yang hendak dihadiri Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet dinilai bermuatan politis.
“Kami menolak karena belum ada ketentuan KPU terkait aturan kampanye. Sementara diskusi yang hendak mereka hadiri mengusung tema pada 2019 ganti presiden,” kata Rikky.
Dia mengungkapkan, kehadiran Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintah, dikhawatirkan memicu perpecahan di kalangan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.
Menanggapi penolakan tersebut, Ratna Sarumpaet mengatakan mengalami pelecehan pada hak demokrasi rakyat.
Hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitter @RatnaSpaet yang diunggah pada Jumat (31/8/2018).
Ia juga merasa jika tidak perlu lagi melapor penolakan massa kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena menurutnya Jokowi tidak peduli dengan hal tersebut.
"Tidak perlu lagi melapor pada Pak @jokowi - Dalam 1bulan kita mengalami pelecehan pada hak demokrasi rakyat, beliau toh tidak perdulu.
Sebagai orang2 kreatif mari terus berbuat,mari bekerja keras memenangkan kerinduan kita #Pilpres2019GantiPresiden" tulis Ratna.
Tidak perlu lagi melapor pada Pak @jokowi - Dalam 1bulan kita mengalami pelecehan pada hak demokrasi rakyat, beliau toh tidak perdulu. Sebagai orang2 kreatif mari terus berbuat,mari bekerja keras memenangkan kerinduan kita #Pilpres2019GantiPresiden pic.twitter.com/a8vbuYExLc— Ratna Sarumpaet (@RatnaSpaet) 31 Agustus 2018
[wow]