GELORA.CO - Kaum buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengecam keras elit partai politik yang mengkriminalisasi ekonom senior DR. Rizal Ramli karena mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.
Demikian disampaikan Presiden KSPI, Said Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis (27/9).
Dia menegaskan, bahwa pihaknya akan mengkampanyekan jangan memilih partai politik yang pemimpin anti kritik.
"Kritik Rizal Ramli tentang masalah impor yang berlebihan dan melemahnya rupiah terhadap dolar AS adalah kritik yang membangun untuk kebaikan negara dan rayat Indonesia," ujar Said Iqbal.
"Oleh karena itu, seharusnya partai politik memberikan dukungan kepada Rizal Ramli. Bukan justru melayangkan somasi," lanjut dia.
Kebijakan impor, seperti impor garam, beras, dan impor lainnya yang sudah berlebihan merugikan rakyat Indonesia karena memukul daya beli masyarakat, khususnya petani garam dan padi.
Said Iqbal menilai, kritik itu tidak ditujukan kepada partai politik atau elit politik tertentu. Kalau pun ada disebut partai politik tertentu, karena memang menteri yang dikritik Rizal Ramli berasal dari partai politik tersebut.
"Wajar kalau partai politik dan pimpinan partai politik tetsebut ikut bertangggungjawab terhadap kadernya yang kebijakannya merugikan rakyat Indonesia," ujarnya.
Oleh karena itu, KSPI berdiri bersama Rizal Ramli untuk berjuang menegakkan keadilan dan kesejahteraan rakyat dan buruh Indonesia.
"Bilamana kriminalisasi dan somasi hukum dari Partai Nasdem tetap dilanjutkan terhadap Rizal Ramli, maka KSPI bersama buruh seluruh Indoensia akan mengoganisir perlawanan dan demonstrasi besar-besaran di 30 provinsi 300 kabupaten/kota untuk membela Rizal Ramli yang telah berjuang degan ikhlas bagi kepentingan rakyat dan kaum buruh," tegas Said Iqbal.
Apalagi, lanjut Said Iqbal, pembungkaman terhadap kritik adalah ancaman demokrasi.
"Stop kriminalisasi terhadap Rizal Ramli. Jangan pilih partai pokitik yang anti kritik," pungkasnya. [rmol]