GELORA.CO - Polrestabes Bandung sempat menolak laga Persib kontra Persija diadakan di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema menyampaikan belasungkawa dan menyampaikan penyesalan terhadap insiden pengeroyokan yang menewaskan seorang suporter Persija pada Minggu (23/9/2018).
Hal tersebut disampaikan Kombes Pol Irman Sugema dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC), TVOne, Selasa (25/9/2018).
Menurut Irman, Polrestabes Bandung sempat mengusulkan agar pertandingan tidak diadakan di GBLA dengan mempertimbangkan sarana prasarana yang ada di stadion.
Stadion GBLA dapat menampung 38 ribu penonton, sedangkan jumlah pendukung yang datang untuk menonton mencapai sekitar 100 ribu.
Irman juga menyampaikan bahwa Polrestabes Bandung juga sempat mengusulkan agar pertandingan tidak diadakan pada hari Minggu tapi hari Selasa dengan banyak pertimbangan.
"Pada hari libur, jumlah penonton diprediksi akan membludak," ujar Irman.
Akan tetapi pihak panitia menolak karena hal tersebut dapat mengubah jadwal pertandingan.
Irman mengatakan jika aparat kepolisian yang diturunkan hampir berjumlah 4.327 personil yang dibantu oleh TNI serta Polri.
Jumlah tersebut lebih banyak dari laga sebelumnya yaitu 1.200 personil.
Polrestabes Bandung mengaku kesulitan mengatasi masa yang membludak di kawasan GBLA.
Irman menambahkan jika sebelumnya panitia menyepakati untuk dibuatnya layar-layar diluar stadion untuk masa yang tidak dapat masuk menonton pertandingan.
Akan tetapi, layar-layar tersebut tidak ada, sehingga memicu kemarahan sejumlah penonton yang tidak dapat masuk stadion.
"Seandainya sarana prasarana tersebut dipenuhi, hal ini mungkin tidak akan terjadi," ungkap Irman.
Diberitakan sebelumnya, pengeroyokan yang menewaskan seorang pria yang diduga suporter Persija terjadi saat laga Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018).
Berdasarkan informasi yang diterima TribunWow.com, pengeroyokan itu diduga terjadi sebelum laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta dimulai.
Pengeroyokan bermula saat sekelompok orang meneriaki adanya suporter Persija Jakarta di area parkiran gerbang biru Stadion GBLA sekitar pukul 13.00 WIB.
Korban sempat meminta tolong dan dikejar oleh sekelompok orang.
Akan tetapi, kerumunan orang itu tetap menghajar korban hingga meninggal dunia.
Dalam informasi itu juga disebutkan, ada seorang suporter yang merekam insiden pengeroyokan.
Anggota Satreskrim Polrestabes Bandung pun segera menyelidiki isi video dan mengamankan 6 orang yang diduga tersangka serta 1 orang sebagai saksi kunci.
Sementara itu, jenazah korban segera dibawa ke RS Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.
Diberitakan dari Kompas.com, Senin (24/9/2018), suporter Persija atau Jakmania turut mengantarkan jenazah Haringga Sirila ke tempat peristirahatan terakhirnya di Indramayu, Jawa Barat.
Tetangga Haringga, Salim menuturkan Jakmania pergi ke Indramayu untuk pemakanan Haringga.
"Semua teman Jak (Jakmania) yang tinggal di sini semalam (Minggu malam) pergi ke Indramayu buat pemakamannya. Sampai sewa (minibus) Elf," ujar Salim.
Salim menyebut, Haringga dikenal menggemari Persija dan sering menyusul menonton pertandingan di luar kota.
"Dia sama anak-anak sini memang fanatik Persija. Ke mana-mana Persija main diikutin, kemarin ke Malang juga nonton, di Semarang juga," jelas Salim.[tribun]