GELORA.CO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyayangkan intimidasi yang diungkap pendakwah Ustaz Abdul Somad.
Ketua Bidang Pembangunan Keumatan dan Dakwah DPP PKS Ali Akhmadi mengatakan, Ustaz Somad adalah figur dai yang berpengetahuan luas. Ceramah-ceramah disampaikannya dengan sangat komunikatif sekaligus memiliki landasan ilmiah dari beberapa sudut pandang fikih.
"Makanya banyak umat yang suka dengan dakwah Ustaz Abdul Somad. Jika benar ada intimidasi dan tekanan sehingga beliau harus membatalkan itu yang sangat disesalkan," katanya kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (3/9).
Menurut Ali, dakwah Ustaz Somad juga diterima oleh berbagai kalangan. Tak kurang beberapa instansi pemerintahan yang mengundangnya mengisi ceramah agama.
"Mabes TNI AD mendatangkan Ustaz Abdul Somad lengkap dengan pengawalan penuh. Beliau juga ceramah di Istiqlal di depan istri Wapres Jusuf Kalla. Jadi cukup aneh kalau ada yang tidak berkenan dengan ceramah Ustaz Abdul Somad," ujarnya.
Untuk itu, PKS meminta pemerintah, Majelis Ulama Indonesia dan aparat hukum bisa mengungkap pihak-pihak yang melakukan intimidasi terhadap kegiatan pengajian. Jika tidak, ke depan akan banyak kegiatan pengajian yang dibatalkan karena intimidasi tanpa alasan jelas.
"Kalau pengajian sudah diintimidasi untuk dibatalkan lalu umat ini mau mendapatkan ilmu agama dan akhlak spiritual dari mana," imbuh Ali.
Minggu kemarin (2/9), Ustaz Abdul Somad yang akrab disapa UAS mengunggah pengumuman pembatalan agenda ceramahnya yang bakal digelar di sejumlah daerah. Seperti di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri pada bulan September. Lalu di Yogyakarta pada bulan berikutnya, dan terakhir di Jawa Timur pada Desember.
Pembatalan terjadi lantaran ancaman dan intimidasi yang diterima UAS.
"Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang," tulis UAS dalam unggahan di akun Instagram @ustadzabdulsomad.
Tak lupa, dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas pembatalan tersebut.
"Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi, dan mohon doakan selalu," tulis UAS. [viva]