GELORA.CO - Nilai tukar rupiah terhadap USD terus merosot. Bahkan, pada Jumat (31/8), nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan JISDOR Bank Indonesia berada di level 14.711.
Melihat depresiasi nilai tukar rupiah yang terus terpuruk, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pun membesarkan hati Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya bilang Jokowi harusnya lebih banyak senyum-senyum saja dia," ujar Paloh di sela-sela pembekalan bacaleg DPR dari Partai Nasdem di Jakarta, Sabtu (1/9).
"Saya bilang Jokowi harusnya lebih banyak senyum-senyum saja dia," ujar Paloh di sela-sela pembekalan bacaleg DPR dari Partai Nasdem di Jakarta, Sabtu (1/9).
Sementara itu, ketika ditanya soal peluang Prabowo dan Sandi mengatasi masalah ekonomi jika terpilih, Paloh pesimistis. Sebagai pebisnis, Paloh mengerti betul pelemahan rupiah ini dikarenakan nilai tukar mata uang Abang Sam (AS) yang menguat.
Menurut Paloh, kalaupun Prabowo-Sandi terpilih, belum tentu mereka dengan mudah dapat mengerek kembali nilai tukar mata uang Garuda.
"Emangnya kalau kubu sebelah mau yang jadi pimpinan, hari ini dolar juga bisa turun? Belum tentu," tegasnya.
"Emangnya kalau kubu sebelah mau yang jadi pimpinan, hari ini dolar juga bisa turun? Belum tentu," tegasnya.
Terpisah bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ma'ruf Amin mengaku saat ini pemerintah sedang menyiapkan solusi untuk bisa keluar dari tekanan USD.
"Saya kira lagi disiapkan langkahnya. Ini tidak bisa berjalan diri sendiri meminimalisasi dampak global," kata Ma'ruf Amin.
"Saya kira lagi disiapkan langkahnya. Ini tidak bisa berjalan diri sendiri meminimalisasi dampak global," kata Ma'ruf Amin.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (nonaktif) tersebut menambahkan, kondisi ini tidak hanya dialami oleh Indonesia. Negara-negara lain juga terimbas menguatnya nilai USD.
"Jadi perlu disiapkan langkah bagaimana meminimalisasi dampak buruk ekonomi global," pungkasnya. [jpc]