GELORA.CO - Spanduk penolakan deklarasi #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi marak bermunculan di Karawang, Jawa Barat. Rencananya deklarasi dari dua kelompok yang berlawanan itu akan dilangsungkan di Lapangan Karangpawitan, besok.
Polres Karawang tak akan mengeluarkan izin acara deklarasi bagi keduanya. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengancam mengambil langkah tegas jika massa pendukung keduanya tetap nekat menggelar acara deklarasi. "Manakala nanti mereka melakukan kegiatan bisa kita bubarkan," lanjutnya.
Lantas bagaimana inisiator Gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera menanggapi hal itu? Berikut pemaparan selengkapnya.
Apakah izin aksi gerakan #2019GantiPresiden di Karawang sudah diterima?
Sebagaimana kabar dari inisiator lokal yang ada di Karawang sudah diurus. Namun untuk hasilnya belum tahu saya. Sebab memang lokal yang urus.
Apakah surat izinnya sudah diserahkan ke Polres Karawang?
Kalau detailnya saya belum ngecek karena kemarin pihak lokal mengatakan sedang diurus. Jadi saya belum tahu surat izin itu sudah sampai Polres Karawang atau belum.
Jangan-jangan Polres Karawang tidak mau menerima surat izin tersebut?
Kita tunggu saja kabar terbarunya.
Kalau tidak diizinkan bagaimana itu?
Pasti teman-teman akan koordinasi dulu. Karena kami selalu ingin semuanya sesuai dengan aturan.
Jadi jika diizinkan maka akan dilaksanakan dan jika tidak diizinkan maka sebaliknya?
Ya bisa ditunda atau pindah tempat. Kami ringan saja kok. Soalnya kami tidak pernah menjegal yang lain dan menghalangi yang lain. Kami cuma ingin menyampaikan pendapat saja.
Jika tidak diizinkan Polres Karawang akankah meminta izin ke Polda Jabar?
Mungkin juga teman-teman buat gagasan itu. Saya belum kroscek info terbaru.
Selain kendala perizinan dari pihak kepolisian ada juga penolakan dari masyarakat Karawang semisal melalui spanduk. Bagaimana itu?
Kalau orang bebas mau pro dan kontra. Yang kontra punya hak dan yang pro juga punya hak dong. Kami dewasa aparat netral, profesional maka selesai urusan.
Anda bisa memastikan jika diberikan izin acara akan kondusif?
Kalau dilihat silakan saja lihat selama ini aksi kami selalu kondusif, saling sambut. Kami damai kok. Berkaca saja di Silang Monas berjalan dengan baik. Toh kami cuma mau menyampaikan pendapat dengan menyanyikan lagu perjuangan.
Terus ingin mengingatkan masyarakat bahwa negara ini punya masyarakat, pilihlah dengan cerdas. Acara kami pun hanya sejam dua jam selesai.
Yang ramai itu kalau ada macam-macamnya. Padahal kami tidak berharap ada macam-macam karena makin ada macam-macam, ya teman-teman jadi bingung kenapa begini. Malah menimbulkan banyak gesekannya.
Berbagai pihak sudah melayangkan protes terhadap gerakan ini. Bagaimana?
Kami tetap akan jalan, tetapi kami akan lebih intensif koordinasi dengan kepolisian. Kami tetap yakin kepolisian itu alat negara bukan alat pemerintah.
Saat ini kan capres dan cawapres sudah jelas, kenapa dalam gerakan #2019GantiPresiden tidak disebutkan nama capres dan cawapresnya?
Memang PKS bersama Gerindra, PAN, dan Demokrat telah resmi mengusung Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Namun saya kira belum semua massa akar rumput akan memilih pasangan Pak Prabowo dan Bang Sandi.
Karena di kami ada yang dukung Habib Rizieq, ada yang dukung Ustaz Abdul Somad. Nah, kami perlu waktu untuk konsolidasi hingga nanti akhirnya masuk ke gelanggang kedua capres dan cawapres ini.
Hal ini sebagaimana ijtima ulama yang belum mengambil sikap dukungan...
Makanya biar saja, prosesnya tinggal sebentar kok. Orang itu tidak kaya lemari, kalau lemari digeser diam, kalau orang disenggol marah. Jadi kami pelan-pelan kalau itu.[rmol]