GELORA.CO - Prof Mahfud MD menuliskan sebuah cuitan terkait kelakuan ormas yang kerap melakukan persekusi.
Mahfud tidak menyebutkan ormas apa yang dimaksud. Namun, Ketum Pusat GP Anshor menanggapi cuitan Mahfud dengan tulisan bernada 'geram'.
Saya dapat skrinsut di bawah ini, dari akun guruku, Abu Benba. Ini menjadi bukti bagaimana revolusi media begitu merusak akal budi.
Prof. Mahfudz MD yang seharusnya menjadi teladan bagaimana bersikap atas informasi yg beredar, malah memberi contoh cara menelan informasi tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.
Memang dia tak menyebutkan langsung siapa yang dimaksud ormas di cuitannya. Tapi kita semua tahu, siapa yang sedang diframing sebagai pembubar acara dan ceramah-ceramah. Apalagi ada penegasan sudah dua kali dalam seminggu ini.
Saya tidak sedih, juga tidak kecewa. Juga tidak akan menjelaskan bagaimana framing jahat yang dikenakan kepada Ansor dan Banser itu adalah kekejian yang kami anggap tiada.
Saya justru kasihan sama dia. Setelah menggores luka kepada PBNU, bukannya mengendapkan diri, sekarang malah terbaca memprovokasi. Tapi tentu saja dia akan menyangkal. Hanya saja dia harus ingat, nalar cerdik pandai seperti dirinya pasti berjarak dengan orang awam seperti saya.
Yaa sudahlah.
Saya nggak akan mencari motif. Hanya menegaskan, apapun yang dilakukan anggota Ansor dan Banser di lapangan yang mengatasnamakan organisasi, saya manusia yang paling bertanggung jawab.
Pak Mahfudz bisa saja sebenarnya, menyampaikan cuitannya langsung kepada saya. Tanpa harus diposting di media sosial seperti itu. Wong dia —mungkin— punya nomer saya. Atau jika tidak, bisa saja minta tolong seseorang, sebagaimana sebelum penetapan cawapres dulu dia minta tolong seseorang itu untuk mempertemukan dengan saya. Pertemuan 4 mata yang hangat untuk meminta tolong agar dibantu memenangkan jika benar dia menjadi cawapres
. Malam ini saya hanya membayangkan, seandainya Pak Jokowi memilih dia dan bukan Kyai Ma’ruf, saya yakin nggak bakal ada cuitan seperti itu.
Yang jelas, sebagaimana keyakinan jutaan sahabat saya: Ansor dan Banser itu dipuji takkan melayang, dicaci tak akan tumbang!
Last but not least. Kirab Satu Negeri akan terus menjelajahi Nusantara. Akan terus mengajak semua tak lagi mempersoalkan perbedaan yang sejatinya niscaya. Seberat apapun rintangannya, sebesar apapun resikonya. Karena kepada Indonesia, #KitaIniSama. [tbw]