GELORA.CO - Komite Persatuan Nasional-Ganti Presiden (KPN-GP) 2019 membuka pintu lebar-lebar untuk para mantan relawan Jokowi bersinergi memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Sebagai salah satu organisasi relawan, kami mengajak teman-teman relawan yang eksodus dari relawan Jokowi untuk bergabung. Bergabung dengan KPN-GP 2019 akan lebih mudah mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019," kata Ketua Umum KPN-GP, Yudi Syamhudi Suyuti, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (15/9).
Yudi Syamhudi menilai para relawan Jokowi yang berbalik haluan mendukung Prabowo-Sandi karena mereka malu pada rakyat. Jokowi yang mereka perjuangkan terpilih jadi presiden ternyata sering ingkar janji.
"Jokowi tidak lagi setia pada rakyat tetapi lebih setia ke para cukongnya. Jadi para relawan tersebut ingin membuktikan pada rakyat bahwa mereka tetap setia pada rakyat dengan mendukung Prabowo-Sandi," jelas dia.
Di antara eks relawan Jokowi yang membelot adalah Ucok Syafti Hidayat (pendiri BaraJP), Guntur Siregar (Sekjen Projo), Febby Lintang (Jaringan Alumni Lintas Perguruan Tinggi), Dadan Hamdani (deklarator Jokoweer), Agung Nugroho (Fondisi).
Kemudian Amirullah Hidayat (Relawan Matari Indonesia), aktivis Walhim Moestaqim Dahlan, social engineer Azman Moe dan aktivis Jaringan Nelayan Muhammad Tahir.
"Tentu aspirasi politik jangan sampai hilang begitu saja. Mari dukung Prabowo-Sandi karena dapat menjadi saluran politik alternatif untuk memajukan rakyat banyak jika memimpin Indonesia kelak," imbuh Yudi.
KPN-GP 2019 adalah organisasi komite yang dibentuk dari banyak perkumpulan organisasi, kelompok, jaringan hingga individu. KPN-GP 2019 juga telah berdiri di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa di hampir seluruh Indonesia.
"Bergabung dengan kami membuat gagasan dan ruang gerak teman-teman akan lebih kuat dalam memenangkan Prabowo-Sandi," ajak Yudi Syamhudi. [rmol]