Kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Soal Sebutan Ulama Sandiaga Uno

Kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Soal Sebutan Ulama Sandiaga Uno

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pro-kontra penyebutan ulama untuk calon wakil presiden Sandiaga Uno mencuat karena isu politik. "Dilihat dari sisi pengetahuan, wawasan, ya enggak ada masalah. Kalau dibawa ke ranah politik ya jadi repot," ujar Dahnil saat dihubungi Tempo pada Rabu, 19 September 2018.

Dahnil menilai, sebutan ulama akan dimaknai salah kalau tidak dibawa ke ranah diskursus. Apalagi ditunggangi unsur politik dan menyebabkan bias. Sebab, menurut dia, ulama memiliki makna yang luas.

Ia tak menampik sebutan ulama di Indonesia merujuk pada guru besar agama. Gampangnya, seseorang yang memiliki pesantren atau moncer dengan ilmu-ilmu Islam. Namun, diselusur dari terminologi bahasa Arab, ulama tak cuma dinyatakan untuk orang-orang yang paripurna keimanannya. Tapi juga fasih keilmuannya di bidang khusus.

Ia mencontohkan, ditilik dari makna leksikal atau makna kamusnya, orang-orang ahli di bidang penulisan, teknologi, juga layak disebut ulama. Asal, ujar dia, mereka memiliki etika dan akhlak yang baik. Inilah yang disebut sebagai alim.

"Dalam sudut pandang Hidayat Nur Wahid, ulama yang disematkan untuk Sandiaga Uno ialah ulama yang berarti seseorang yang memiliki ilmu tinggi di bidang tertentu," katanya. Itulah definisi ulama secara luas.

Dari sisi bahasa, seharusnya menurut dia, pelabelan ulama untuk Sandiaga Uno bukan masalah. Asalkan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu terbukti layak secara kemampuan dan perbuatan.

Kendati menimbulkan perdebatan, isu pelabelan ulama ini dianggap baik dan positif. Sebab, berperan memunculkan diskusi-diskusi. "Yang penting, tidak dilihat dari sisi politik dulu," katanya. [tempo]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita