GELORA.CO - Saat sedang jatuh cinta, baik usia, fisik, pekerjaan maupun jarak tidaklah menjadi persoalan. Hal tersebut ternyata memang benar adanya dan seperti kisah cinta yang satu ini.
Seorang wanita asal Wonogiri yang menikah dengan pria bule asal Selandia Baru menjadi perbincangan warganet. Karena banyaknya perbedaan yang harus dilalui, perjuangan dua insan ini untuk sampai ke pelaminan pun penuh dengan tantangan.
Merangkum dari berbagai sumber, Minggu (23/9/2018), kisah Sri Rahayu atau yang kerap disapa Rini, dan Ezra Liam Honan benar-benar bikin baper.
Rini yang merupakan seorang babysitter di Jakarta ini, bisa membuat manajer perusahaan ritel di Australia itu jatuh hati. Kisah cinta mereka dimulai ketika Ezra menghampiri Rini yang sedang bersantai di Pantai Kuta, Bali pada 2016.
Kedua sejoli ini pun berkenalan dan bertukar nomor telepon satu sama lain. Hubungan mereka semakin lengket karena mereka sering berkomunikasi melalui WhatsApp dan Facebook.
Rini dan Ezra pun memutuskan berhubungan jarak jauh selama satu tahun. Dalam hubungan LDR-nya tidak ada hambatan karena Rini juga bisa berbahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggrisnya ini didapat lantaran anak yang diasuhnya juga berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Ezra akhirnya memutuskan melamar sang kekasih saat liburan kedua mereka di pulau Dewata pada Agustus 2017. Sebelum menjadi suaminya, Rini mengajukan syarat kalau calon suaminya ini harus seiman dengannya. Keseriusan bule asal Selandia Baru ini dibuktikan dengan dia menjadi seorang mualaf.
Menanggapi keseriusan sang kekasih, Rini pun mengajak calon suaminya untuk menemui kedua orangtuanya. Niat mereka untuk menikah pun tidak direstui oleh kedua orangtua Rini, karena orangtuanya khawatir kalau nanti Rini jauh dari mereka.
Namun, Rini pun berhasil meyakinkan dengan menunjukan perjuangan Ezra untuk menikahinya hingga menjadi mualaf. Restu dari kedua orangtua Rini pun akhirnya mereka dapatkan.
Akan tetapi, masalah tidak berhenti sampai di situ, mereka pun masih terjebak saat mengurus administrasi pernikahan. Keduanya harus rela bolak-balik Wonogiri – Jakarta beberapa kali. Namun, perjuangan mereka untuk mengurus kelengkapan administrasi pernikahan pun membuahkan hasil yang membahagiakan. [psid]