GELORA.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memiliki gambar besar strategi pemberantasan korupsi. Bahkan KPK terlalu nyaman bermain di wilayah opini masyarakat.b
Begitu kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam akun Twitter @fahrihamzah sesaat lalu, Sabtu (1/9).
“Hari-hari mencari sensasi baru tanpa harus menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Banyak masalah yang sebenarnya penting tapi tidak ditangani oleh KPK. Sebaliknya, perkara remeh temeh justru terkadang sibuk ditangani lembaga pimpinan Agus Rahardjo itu.
Fahri mencontohkan sikap KPK yang acuh terhadap momentum pilpres. Seharusnya, KPK menaruh perhatian lebih pada pembiayaan pilpres dan pileg 2019 mendatang.
“Sebab, korupsi politik mulai dari pembiayaannya. Eh ini malah sibuk urus tiket Asian Games yang akhirnya dibantah Pak JK (Jusuf Kalla). Aduh, untuk apa ada KPK?” tanyanya.
Fahri mengaku takut dengan kehadiran lembaga sampiran negara atau State Auxiliary Body itu. Sebab, ada kecenderungan dari lembaga itu untuk terus mencari alasan tentang keberadaannya.
“Padahal apa yang dikerjakan sudah keluar dari rencana awal,” tukasnya. [rmol]