GELORA.CO - Indonesia sedang surplus beras sehingga tidak perlu untuk melakukan impor dari luar negeri.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin menjelaskan bahwa berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) produksi gabah petani mencapai 80 juta ton atau setara dengan 46,5 juta ton beras.
Dari data yang turut diakui Badan Pusat Statistik (BPS) itu, beras yang dikonsumsi di Indonesia selama setahun hanya 33 juta ton. Artinya ada surplus sebanyak 13 juta ton.
“Kita surplus beras,” terang politisi PKS saat menjabarkan datanya di sebuah wawancara di salah satu televisi swasta nasional, Kamis (30/8) lalu.
Sementara menanggapi izin impor beras yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada tahun ini, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan bahwa impor itu tidak mempedulikan nasib petani.
Dia juga menyebut impor dilakukan sebagai kejahatan yang luar biasa karena hanya menguntungkan sejumlah pihak.
“Impor beras pasti urusannya berburu rente. Tak peduli nasib petani. Ini kejahatan luar biasa. Mana Pak Jokowi katanya nggak impor beras,” tukasnya dalam akun Twitter @fadlizon sesaat lalu, Sabtu (1/9).
Izin impor beras telah dikeluarkan Kemendag kepada Bulog. Pertama pada bulan Januari sebanyak 500 ribu ton dan fase kedua 500 ribu. Terakhir pada September ini sebanyak 1 juta ton.
Artinya, secara total Kemendag mengeluarkan izin impor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini. [rmol]