GELORA.CO - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf keberatan dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang memakai kata kampungan untuk mengomentari aksi Relawan Pro Jokowi (Projo).
Wakil Direktur Pemilih Muda/Milenial TKN Jokowi-Ma’ruf, Tsamara Amany menyebut bahwa pernyataan Fadli Zon itu merupakan bentuk dari sebuah penghinaan terhadap rakyat kecil yang tinggal di kampung dan desa.
"Mungkin Pak Fadli, Pak Prabowo dan Pak Sandi adalah terbiasa hidup nyaman di kota dan tak tahu realitas kampung dan desa," sesal ketua DPP PSI itu dalam keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/9).
Padahal, menurut dia, orang kampung yang hidup di desa ada juga yang pintar. Mereka banyak yang merantau ke kota, bekerja keras, dan jadi orang hebat. Maka dari itu, sikap Fadli tersebut dinilai sebagai sikap yang meremehkan orang kampung, karena tak pernah melihat kerja keras dan kesuksesan mereka.
"Bukankah kalian ingin memimpin Indonesia? Artinya seluruh Indonesia, yang di kota dan yang di kampung. Tapi belum apa-apa, kok sudah pakai istilah yang merendahkan? Orang kampung adalah orang-orang yang berpikir kritis juga," tandasnya.
Atas alasan itu semua, Tsamara meminta Fadli untuk tidak lagi menghina orang kampung dengan kata kampungan. Kampung dan orang kampung menurutnya adalah sumber hikmah dan kebijaksaanaan, asal muasal Indonesia maju, sekaligus menjadi basis pendukung dari Jokowi.
"Jangan hina mereka, karena sama saja Pak Fadli menghina Indonesia. Kalau dari awal sudah semangat memecah belah begini, bagaimana mungkin mereka percaya bahwa ini koalisi yang akan membawa kesejahteraan bagi mereka?" pungkasnya. [rmol]