GELORA.CO - Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir akan melapor ke polisi atas ancaman yang diterimanya dari pendukung Prabowo Subianto ke Bareskrim. Gerindra pun mendukung rencana Inas.
"Silakan, monggo Bang Inas melaporkan saja secara hukum," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada detikcom, Selasa (25/9/2018).
Andre mengatakan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno telah memerintahkan para pendukung dan simpatisannya untuk tidak melakukan tindakan provokasi atau fitnah yang berpotensi membuat konflik. Bahkan menurut Andre, Prabowo-Sandi akan memberikan sanksi tegas kepada para pendukungnya bila melakukan melanggar.
"Ya kan Bang Sandi, kalau ada dari pihak kami yang melakukan fitnah, persekusi, hoax, kami tak ragu laporkan orang kami ke penegak hukum. Karena kami ingin menciptakan kampanye damai pemilu yang damai, bersih, adil, jujur, dan bermartabat," ujarnya.
"Kita dorong ke laporkan ke polisi biar clear," sambungnya.
Andre kemudian menceritakan versinya soal kejadian yang dialami oleh Inas tersebut. Dia mengatakan pengawal Prabowo hanya bertanya apakah di toilet tersebut ada orangnya atau tidak, bukan mengancam seperti yang dikatakan Inas.
"Jadi pengawal Pak Prabowo itu mengetuk pintu menanyakan apakah ada orang di dalam atau tidak. Kan itu sopan santunya di WC umum kan begitu. Kita bertanya apakah ada orang di dalam atau tidak kan gitu. Lalu dibilang ada ya udah ditunggu. Tidak ada gedor-gedor tak ada muka Pak Prabowo merengut masam," tuturnya.
Andre menduga Inas memang ingin mendiskreditkan Prabowo terkait peristiwa ini. Andre meminta Inas untuk berhenti berdrama.
"Jangan kebanyakan drama. Biasa, Bang Inas perlu drama," ucapnya.
Sebelumya diberitakan, peristiwa penggedoran pintu toilet oleh pengawal capres Prabowo Subianto yang dialami Inas berbuntut panjang. Inas mengaku mendapat ancaman dari orang yang mengaku pendukung Prabowo dari Garda 08.
Semula Inas tak memedulikan pesan tersebut. Namun, orang yang berinisial AG itu terus-menerus mengiriminya pesan melalui WA dengan kata kasar dan kotor.
Inas mengaku tak terpancing. Inas kemudian curiga teror yang ditujukan kepadanya tersebut atas suruhan capres sekaligus Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Selain melalui pesan WA, Inas juga caci maki AG berlanjut melalui telepon.
Inas semakin heran dengan tindakan AG. Apalagi AG mengaku mantan teroris di Poso dan Ambon. Atas tindakan itu, rencananya, siang ini Inas akan melaporkan aksi teror pria yang disebutnya berinisial AG itu ke polisi. Sesuai dengan agenda yang diterima detikcom, pelaporan akan dilakukan pada pukul 14.00 WIB di Bareskrim Polri.
[dtk]