GELORA.CO - Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, menanggapi dirinya yang disoraki mahasiswa saat mempromosikan Prabowo-Sandiaga. Ia memahami memang mahasiswa berbagai macam tipe mulai dari yang keras, kritis, dan biasa saja.
"Mahasiswa memang begitu. Ada yang bagus, ada yang keras, ada yang kritis, biasa mahasiswa memang begitu. Kalau semua ketawa, senyum, mendukung kan enggak mahasiswa namanya," Zulkifli di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 26 September 2018.
Menurutnya, mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan ekspresinya. Ia tak ingin mahasiswa dibungkam atau diseret-seret.
"Keras sekalipun ndak apa-apa, memang mahasiswa begitu. Dulu siapa tuh yang naik-naik ke gedung itu? Akhirnya kita lahir reformasi. Itu yang paling penting," kata Zulkifli.
Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu, saat ini zamannya untuk berekspresi. Sekalipun ekspresinya keras ia tak masalah sehingga jangan karena mahasiswa keras maka menjadi represif.
"Jangan mahasiswa protes kita bungkam. Jangan mahasiswa kita seret-seret itu enggak betul. Biarin saja karena memang dari dulunya begitu karena begitulah namanya mahasiswa," kata Zulkifli.
Ia menampik mengisi acara di perguruan tinggi. Sebab acaranya diadakan di hotel. Ia menjelaskan acara tersebut sebenarnya konsolidasi internal partai untuk pemenangan pileg dan pilpres di beberapa titik di Jawa Tengah.
"Memang ada acara bicara mengenai keresahan di hotel tempatnya memang yang datang itu mahasiswa," kata Zulkifli. [viva]