GELORA.CO - Hanya berselang beberapa menit setelah aksi damai warga yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Cinta NKRI usai, Kamis (20/9/2018), gedung DPRD Sumut kembali "dikepung" para demonstran. Mereka adalah mahasiswa yang berasal dari sejumlah kampus di Kota Medan.
Jika massa Komunitas Masyarakat Cinta NKRI menginginkan Jokowi menjadi presiden seiumur hidup, mahasiswa di bawah komando Presiden Badan Eksekusi Mahasiswa USU, Wira Putra ini meminta Jokowi-JK turun. Massa mahasiswa memprihatinkan kondisi bangsa yang saat ini perekonomiannya tengah memburuk. Diakibatkan oleh rupiah yang merosot nilai tukarnya dari dolar.
"Nilai tukar rupiah merosot hingga Rp 15.000 per dolar AS, ekonomi nasional yang mempengaruhi kehidupan rakyat memburuk. Pemerintah tidak mampu mensejahterakan rakyat," teriak Wira dalam orasinya.
Lebih jauh Wira menyatakan Jokowi dan wakilnya Jusuf Kalla harus segera mundur dari jabatannya. Mundur sekarang, bukan pada 2019.
"Jokowi-JK harus mundur sekarang juga, bukan tahun 2019," kata Wira yang kemudian disambut massa dengan nyanyian khas saat demonstrasi, turun.. turun...sekarang juga.
Berbeda dari demonstrasi biasanya dimana massa berusaha masuk dari gerbang sebelah tengah gedung DPRD, kali ini mereka mendesak dari sebelah kiri. Mereka menghindari kemungkinan terjadinya pertemuan atau bentrok dengan massa Komunitas Masyarakat Cinta NKRI yang belum beranjak dari gedung dewan.
Pantauan mefanbisnisdaily.com di lokasi demonstrasi, saat ini mahasiswa masih bertahan di depan gerbang sebelah kiri. Mereka sempat mendesak aparat keamanan yang bersiaga untuk diberi kesempatan memasuki gedung dewan. Akibat tidak diperkenankan, pintu gerbang sempat digoyang-goyang seakan hendak dirubuhkan.
Sementara itu aparat kepolisian yang terdiri atas pasukan Brimob dan Sabhara terus menambah kekuatannya. Beberapa menit lalu sebanyak tujuh mobil yang terdiri atas bus dan truk dengan pasukan polisi didalamnya memasuki areal gedung DPRD Sumut. [mbd]