GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo tidak setuju dengan usulan debat capres harus menggunakan bahasa Inggris. Adik Prabowo Subianto itu mengatakan debat capres idealnya menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
"Saya tidak setuju, ngapain bahasa Inggris? Siapa yang ngusulkan itu goblok," kata Hashim saat di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis, 20 September 2018.
Hashim mengatakan debat capres idealnya dilakukan menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan baik. Alasannya agar masyarakat mampu menikmati debat visi dan misi calon pemimpin bangsa.
"Seharusnya Bahasa Indonesia yang baku yang bagus, jangan bahasa Indonesia yang prokem-prokem. Jangan bahasa Indonesia yang seperti di Twitter itu kacau balau menurut saya," ujar Hashim.
Selain itu, Hashim mengatakan penggunaan bahasa asing sebenarnya merupakan hal yang baik. Ia secara pribadi ingin agar warga Indonesia banyak menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris sebagai bahasa global.
"Bahasa Inggris itu sudah prasyarat, karena Amerika dan Inggris yang menang di Perang Dunia II. Kalau Jerman dan Jepang menang di Perang Dunia II kita semua harus bicara bahasa Jepang dan Jerman," ujar Hashim.
Kemudian, Hashim juga menyarankan warga Indonesia mampu menguasai lebih dari satu bahasa asing selain bahasa Inggris. Contoh seperti pentingnya bahasa Mandari karena dominasi China saat ini di berbagai sektor terutama ekonomi.
"Karena negara yang berbahasa Inggris menang Perang Dunia II mereka yang dominan. Sekarang yang lagi menjadi negara adikuasa China, kalau bisa belajar juga bahasa Mandarin. Nah, bahasa Arab, Inggris, Jepang, Jerman harus dikuasai juga," kata Hashim. [viva]