GELORA.CO - Sebuah kejutan diungkapkan tim sukses Prabowo - Sandi. Yakni bergabungnya Ketum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar ke tim kampanye Prabowo - Sandi.
Tentu bergabungnya Dahnil menimbulkan tanya, mengapa dia memilih Prabowo - Sandi?
Dahnil sosok yang cukup dikenal publik. Di sejumlah peristiwa nasional Dahnil muncul, salah satunya penyerangan Novel Baswedan. Dahnil salah satu yang bersikap kritis ke Jokowi karena pihak kepolisian tak kunjung mengungkap kasus penyiraman air keras ke Novel.
Dengan bergabung ke tim sukses Prabowo - Sandi, bahkan Dahnil rela untuk mundur sebagai PNS. Dahnil tercatat sebagai dosen di Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Banten.
Kepada kumparan, Dahnil mengungkapkan alasan dia memilih Prabowo - Sandi.
"Saya sudah banyak berdiskusi dan mendalami sosok Pak Prabowo dan Mas Sandi beberapa bulan ini. Ketika beliau berdua mengajak saya menjadi Jubir, saya menangkap patriotisme yang tinggi di diri Pak Prabowo. Loyalitas terhadap negara yang rela beliau berikan sepenuhnya kepada negara," kata Dahnil, Kamis (20/9).
Dahnil melihat komitmen kuat dan loyalitas serta patriotisme yang tinggi kepada negara dari sosok Prabowo.
"Saya memutuskan bersedia, karena saya yakin Pak Probowo akan menjadi Presiden yang memimpin sepenuhnya tidak akan mampu dikontrol oleh siapapun," tegasnya.
Dahnil juga mengungkapkan, Prabowo akan menjadi sosok yang berani melawan pengusaha hitam.
"Beliau akan menjadi tuan atas kepemimpinannya, tidak diatur oleh cukong atau korporasi asing dan negara asing. Kita butuh sosok seperti ini di tengah cengkeraman bandit ekonomi yang nyaris tanpa kontrol," tutur dia.
Sebenarnya, Dahnil juga pernah ditawari bergabung dengan tim Jokowi - Ma'ruf. Tapi, Dahnil menolak. Sayangnya, Dahnil tak mau merinci alasan menolak pinangan tim Jokowi.
"Alasannya tak perlu saya ungkap. Selama ini saya kerap mengkritik kelemahan beliau," tutup dia. [kmp]