OLEH: NASARUDDIN UMAR
GELORA.CO - ADA informasi menarik dari Kitab Talmud, ternyata Hawa bukan isteri pertama Adam, tetapi Lillith. Dialah perempuan pertama yang diciptakan bersama oleh Tuhan. Dia diciptakan dari unsur yang sama hanya saja ia berpisah karena Lilith tidak ingin menjadi pelayan (helper) Adam. Ia keberatan menjadi the second sex karena merasa diciptakan dari unsur yang sama tanpa ada perbedaan substansi dan struktur. Ia lalu minggat meninggalkan Adam, akhirnya Adam tinggal kesepian seorang diri.
Dari sinilah bermula kisah Adam bersama pasangan barunya bernama Hawa. Adam disebut Adam (Hebrew: A=sendiri, damon=kesepian) karena kesepian seorang diri (manusia) karena ditinggalkan pasangannya, yaitu Lillith. Akhirnya Tuhan menciptakan pasangan baru dari tulang rusuknya sendiri yang kemudian bernama Hawa. Adam bahagia sekali dengan isteri barunya dan ia sangat memanjakannya. Apapun permintaan isteri barunya dipenuhinya karena takut kehilangan isteri untuk kedua kalinya. Termasuk Adam memenuhi desakan isteri barunya untuk memakan buah khuldi yang terlarang itu.
Yang namanya isteri pertama, sekalipun sudah diceraikan, rasa cemburu, dendam, dan benci terhadap Adam mantan suaminya tentunya dengan isteri barunya, Hawa, tetap bergejolak di dalam dirinya. Semakin bahagia Adam bersama Hawa semakin dendam bergejolak di hati Lillith. Ia kemudian berkoalisi dengan Iblis untuk menjatuhkan dan mengusir Adam dan Hawa dari syurga, dengan berbagai cara. Lillith berkeinginan keras mengusir Adam dan Hawa dari syurga karena Adam punya isteri baru. Sementara Iblis juga dendam kepada Adam karena gara-gara dia sehingga menjadi makhluk terkutuk seumur hidup. Akhirnya usaha keduanya berhasil mengusir Adam dan Hawa dari syurga kenikmatan turun ke bumi penderitaan.
Yang namanya dendam kesumat sulit untuk diredam. Tidak cukup Adam dan Hawa dijatuhkan ke bumi, keduanya menyusul Adam dan Hawa untuk mengganggu anak-cucu Adam agar terjebak terus di dalam kesesatan. Iblis bisa mengambil berbagai bentuk untuk mempengaruhi Adam dan Hawa beserta anak cucunya, sedangkan Lillith mengambil bentuk setan betina (female demond) yang gentayangan mencari mangsa dari anak cucu Adam.
Lillith selalu dihubungkan dengan setan betina yang menakutkan. Mungkin itulah sebabnya mengapa di hampir seluruh dunia selalu punya cerita tentang setan betina. Seolah-olah jenis kelamin hantu kejam itu adalah betina. Bandingkan di Indonesia dengan nama-nama hantu mengerikan seperti nenek sihir, Mak lampir, kuntilanak, gendruwo, dan hantu-hantu lokal lainnya. Itu semua jelmaan dari Lillith, isteri pertama Adam yang dipanjangkan umurnya sepanjang usia manusia sama dengan Iblis.
Dalam Islam, tentu cerita ini tidak pernah ditemukan di dalam Al-Qur'an dan Hadis. Cerita ini ditemukan di dalam cerita rakyat Yahudi. Namun, cerita ini muncul di dalam Kitab Talmud, sebuah kitab penafsiran Kitab Perjanjian Lama seperti diungkapkan dalam Kitab Erubin 100b, Bava Batra 73b, Niddah 24b, Sabbat 151b, yang dihubungkan dengan salah satu pasal dalam kitab Perjanjian lama: Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian (Yesaya/34:14). Pasal lain yang sering dihubungkan dengan cerita Lillith ialah Kitab Kejadian: Kitab Kejadian 3:16: FirmanNya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu".
Dalam literatur kekristenan yang otoritatif, cerita tentang Lillith tidak diakui keberadaannya. Hanya di sejumlah literatur Yahudi ditemukan sejumlah sumber tentang Lillith, seperti dalam Kitab Talmud, baik dalam Kitab Talmud Babilonia yang lebih tebal maupun Kitab Talmud Palestina yang lebih sederhana, cerita Lillith sebagai perempuan yang penuh misteri, ditemukan di dalamnya. Hanya saja cerita selengkapnya jarang diulas dalam buku-buku berbahasa Indonesia.[rmol]