GELORA.CO - Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Akbar Tandjung merasa partainya kini dalam keadaan tidak mudah menjelang Pemilihan Umum 2019. Sejumlah elite partai berlambang pohon beringin itu disebut-sebut terkait dengan dugaan kasus suap PLTU Riau-1.
Bahkan mantan Sekjen Golkar Idrus Marham dan salah satu Ketua DPP, Eni Maulani Saragih, sudah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Nama mantan Ketum Golkar Setya Novanto juga disebut dalam kasus ini.
Menurut Akbar, kasus suap PLTU Riau-1 bisa menggerus suara Golkar pada Pemilu 2019.
"Banyak hal yang bisa mempengaruhi pilihan rakyat ke Golkar, antara lain kasus proyek PLTU Riau yang akan berdampak pada citra partai," kata Akbar saat berbincang dengan detikcom, Selasa (25/9/2018).
Menurut Akbar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto perlu menjelaskan kepada publik terkait nama sejumlah elite partainya yang disebut dalam kasus tersebut. DPP Golkar harus menjadikan kasus ini perhatian utama untuk mencegah penurunan suara Golkar pada pemilu nanti.
"Bilamana perlu, diberikan semacam klarifikasi dan tidak hanya keluar, tapi juga ke dalam Golkar juga," kata dia.
Apalagi ada pengakuan dari Eni Maulani Saragih yang menyebut bahwa ada aliran uang hasil korupsi proyek PLTU Riau-1 yang mengalir ke Munaslub Golkar 2016. Meski Ketum Golkar Airlangga dan sejumlah elite DPP sudah membantah, Akbar menilai tetap harus dilakukan semacam klarifikasi ke publik.
Airlangga Hartarto sudah berulang kali membantah adanya aliran dana ke Munaslub Golkar. Dia juga membantah pengakuan Eni yang menyatakan diperintah partai mengawal proyek PLTU Riau-1.
"Tentu Golkar itu kan tagline-nya bersih. Kedua, tidak ada perintah semacam itu, tidak ada," ujar Airlangga di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mempersilakan elite Golkar membantah pengakuan Eni terkait aliran dana ke munaslub partai itu. Semua nanti akan dibuktikan di pengadilan.
KPK tak mempersoalkan bantahan yang disampaikan Golkar soal aliran dana untuk Munaslub Golkar lewat tersangka suap PLTU Riau-1, Eni Maulani Saragih. KPK menegaskan Eni sudah memberikan keterangan kepada penyidik soal aliran duit untuk Munaslub Golkar.
KPK pun terus bergerak mengusut kasus dugaan korupsi PLTU Riau-1. Setelah Eni dan Idrus ditahan, KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Melkias Marcus Mekeng sebagai saksi untuk Idrus Marham.
[dtk]