GELORA.CO - Lebih dari 1.100 pengaduan pelecehan seksual terhadap anak-anak telah dilakukan di Gereja Anglikan Australia. Tuduhan tersebut berada antara tahun 1980 hingga 2015, dilakukan oleh 569 tokoh gereja, termasuk 247 pendeta. Gereja Anglikan mengakui berusaha menjaga korban tetap tenang untuk melindungi reputasinya. Uskup Agung Melbourne Philip Freier mengatakan, dia sangat malu akan tanggapan gereja.
"Saya ingin mengungkapkan rasa malu dan duka pribadi saya pada cara anak-anak korban yang selamat namun sering dibungkam dan kepentingan dari gereja diletakkan terlebih dahulu," katanya dilansir dari BBC.
Total 1.115 pengaduan dibuat oleh 1.082 orang. Usia rata-rata korban adalah 11 tahun, dan 75 persen dari mereka adalah laki-laki. Rata-rata butuh 29 tahun pengungkapan untuk setiap insiden dilaporkan.
Selain itu, keluhan dibuat terhadap 569 nama dan 133 pelaku yang tidak disebutkan namanya. Beberapa dari mereka yang tidak disebutkan namanya mungkin tumpang tindih.
Dari 84 dugaan pelanggar yang dirujuk ke polisi, empat telah dituntut sementara 23 masih dalam penyelidikan. Semua kecuali satu dari 23 keuskupan Anglikan Australia menerima setidaknya satu keluhan.
"Kami telah menyaksikan secara langsung penderitaan mereka yang telah berbagi cerita mereka," kata Anne Hywood, Sekretaris Umum Sinode Gereja.
"Kami telah melihat di wajah mereka dan mendengar dalam suara mereka bukan hanya rasa sakit dari pelecehan yang mereka derita sebagai seorang anak, tetapi kerusakan lebih lanjut yang ditimbulkan ketika mereka sudah menjadi orang dewasa, mencari keadilan dan kenyamanan," lanjutnya. [jpc]