GELORA.CO - Pemilu 2019 mulai memanas dan berpotensi memicu ketegangan seperti pada Pemilu 2014 lalu. Menko Polhukam Wiranto mengajak masyarakat untuk berpolitik secara sehat menghadapi pemilu dengan tidak mengumbar aib dan saling menyebar hoaks.
"Kita adu tentu kualitasnya, kompetensinya. Oleh karena itu yang berjalan bukan kemudian adu fitnah, bukan saling menjelekkan, bukan adu membongkar aib seseorang, atau kita adu otot atau hoaks atau ujaran kebencian bukan," kata Wiranto di kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (3/8).
Wiranto yakin, adu gagasan yang ditampilkan ke publik akan membuat pemilu di Indonesia semakin bermartabat dan terhormat. Sepanas apa pun suhu politik saat Pilpres 2019 tidak boleh memecah belah bangsa.
"Pemilu yang mengarah kepada ke adu kompetensi dan kualitas dan yang untung siapa ya bangsa Indonesia. Karena kenapa modal kita membangun bangsa ya persatuan, persatuan ini merupakan modal untuk kita bermartabat atau berdaulat sebagai bangsa," imbuh dia.
Wiranto menilai, penyelenggaraan pemilu yang damai merupakan bagian dari mengisi kemerdekaan bangsa. Masyarakat harusnya malu dengan perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan bangsa, tapi justru menampilkan perpecahan pada saat pemilu.
"Nah maka jangan sampai pemilu ini atau katakanlah pendahuluan pemilu pada masa-masa kampanye termasuk pendaftaran tidak menbuat kita satu sebagai bangsa jangan sampai memecah persatuan bangsa," ucap dia.[kumparan]