GELORA.CO - Beredar foto dengan gambar mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Ustaz Abdul Somad di lini masa media sosial yang disingkat dengan kata “Garuda”dan tagline Indonesia 2019.
Dalam foto tersebut, Gatot mengenakan seragam kebesaran TNI lengkap dengan baretnya, sementara Ustaz Somad mengenakan baju koko dan peci yang sering dia kenakan saat berdakwah.
.
Terkait hal tersebut, pengamat politik Universitas Padjajaran Idil Akbar mengatakan, konstelasi politik saat ini sangat tergantung pada Prabowo Subianto.
Menurut Idil, sebagai seorang playmaker, siapa yang akan Prabowo pilih sebagai wapres. Jika memilih AHY, Idil melihat kemungkinan PKS dan PAN akan menarik diri dari koalisi.
“PAN sudah ketemu Jokowi, ada kelihatan upaya menyeberang. Praktis tinggal PKS,” kata Idil, Selasa, (8/8/2018).
Sementara itu di kubu Jokowi, lanjut Idil, ada PKB yang berkehendak agar Cak Imin maju mendampingi. Dalam posisi seperti itu, menurut Idil, bisa jadi PKB keluar dari koalisi dan membentuk koalisi baru.
“Cuma kalau seperti itu tetap yang akan maju 2 pasang, Jokowi dan Prabowo. Kalau PKS-PKB berkoalisi tak bisa karena tak memenuhi syarat 20 persen,” kata dia.
Idil sendiri meyakini tidak menutup adanya kemungkinan bahwa Gatot Nurmantyo dan Ustaz Abdul Somad muncul sebagai capres-cawapres. Namun sampai hari ini, kemungkinan tersebut menurutnya masih kecil.
“Jadi GN dan UAS diwanti-wanti maju buat poros ketiga. Tapi poros ketiga masih belum mengkristal. Tergantung Prabowo siapa cawapresnya. Misal cawapresnya Salim Segaf, Gerindra dengan PKS, kemungkinan Demokrat keluar koalisi. PAN bisa masuk karena sudah komit dukung ulama,” ujarnya.
Idil menegaskan terbentuknya poros ketiga tergantung siapa cawapres Prabowo. Jika PAN menyeberang ke Jokowi, kemungkinan tiga pasang malah lebih kecil lagi.
“Sangat tergantung cawapres Prabowo,” katanya. [islampos]