GELORA.CO - Bukan Adhie Massardi namanya kalau celotehannya tidak menimbulkan polemik. Kali ini celotehan Adhie di media sosial yang memicu perdebatan adalah tentang tes kesehatan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.
"Tes kesehatan utk capres/cawapres pemborosan uang negara oleh @KPU_RI," kicau aktivis pro demokrasi itu di akun twitternya, @AdhieMassardi, Senin (13/8).
Ketentuan tentang tes kesehatan diatur dalam Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pencalonan Peserta Pilpres. Tes kesehatan prosedur untuk memenuhi salah satu syarat yang diatur dalam pasal 9 yaitu huruf (e): Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden, serta bebas penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat.
Menurut Adhie, tes kesehatan tidak bermanfaat karena hasilnya tidak disampaikan ke rakyat.
"Kecuali hasilnya yang bersifat umum dipublikasikan sebagai bahan pertimbangan rakyat milih pemimpin, yakni 1. IQ (Intelligence Quotient), 2. Kesehatan fisik (umum)," kicau jurubicara presiden era Pemerintahan Abdurrahman Wahid itu.
Kicauan Adhie ini diretweet dan dilike ratusan netizen. Tak sedikit yang setuju dan menyampaikan pemahaman berbeda.
"Iya bener tuh, coba publikasikan IQ brapa, trus apa ada penyakit alzeimer sesaat ga, penyakit lupa apa yg diucapkan pagi sorenya ga inget, harus bawa kertas, kalo ga bawa contekan ga inget apa apa...," kicau @DjejenMuzeni.
"Kalo soal IQ mah..waduh..taulah semua gak usah pake test segala," tulis @tonojora menimpali. Pemilik akun @masayaharuhi menguatkan, "Sediihh om kalo dipublish. Ntar kaget loh."
Akun @LismanaT_Nbangsa menulis IQ tinggi seorang pemimpin tidaklah menjamin negara akan maju sehingga tidak perlu diumumkan kepada calon pemilih.
"Negara ini akan maju dengan niat pemimpin yg bersih, kerja ikhlas, kerja nyata. Semakin tinggi iq seseorang, semakin banyak org pintar tamak dan rakus, maka semakin banyak perampokan uang rakyat," kicau dia dengan menambah tagar #GenerasiOptimis.
"Di Amerika biasa saja bro, hasil IQ dipublish. Supaya masyarakat tahu kapasitas intelektual pemimpinnya. Saya sih gak mau pilih yg kurang cerdas," kicau @amuhammadHaniv4.
Akun @antokurnia49 mengusulkan capres-cawapres juga menjalani tes DNA. Menurutnya, warga berhak tahu asal usul pemimpinnya. Sementara @Akhmad_taher usul dimasukkan juga tes baca Quran dan Tafsir. Dia yakin kelimpok Ijtima Ulama sepakat.
"Asal jangan TES DRIVE MOBIL ESEMKA aja," kicau @koen_tj03.[rmol]