GELORA.CO - Nama Sandiaga Salahuddin Uno sudah masuk dalam daftar nama yang direkomendasikan Majelis Ormas Islam (MOI) sebelum diumumkan oleh calon presiden Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Ada tujuh nama yang direkomendasikan oleh MOI, yakni Ahmad Heryawan, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Sandiaga Uno, dan Anis Matta. Mereka dinilai memiliki integritas, elektabilitas, religius, dan kemampuan memimpin, terkait capres-cawapres pada Pilpres 2019.
Nama-nama ini diputuskan MOI di kantor pusat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta pada Kamis (09/08/2018) malam, beberapa jam sebelum Prabowo mengumumkan nama Sandi yang berlangsung di kediamannya, Jl Kertanegara, Jakarta, sekitar pukul 22.30 WIB.
Ketua Presidium MOI, Mohammad Siddik menjelaskan alasan MOI merekomendasikan nama Sandi dan tokoh-tokoh lainnya, sebagai alternatif, karena rekomendasi cawapres Ijtima Ulama akhir Juli 2018 lalu, yakni Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Habib Salim Segaf Al-Jufri, tidak terpilih oleh Prabowo Subianto –dan koalisinya.
“Karena mendesak, belum ada keputusan, hampir buntu, maka kita menambah (calon) alternatif,” kata Siddik saat dihubungi hidayatullah.com, Jumat (10/08/2018) malam ini.
Tapi karena sekarang Prabowo Subianto sudah memutuskan berpasangan dengan Sandiaga Uno, “Ya kita bertawakal,” kata Siddik.
Kalau terpilih nanti sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Pilpres 2019, Siddik meminta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk tetap bersahabat dengan ulama, menjaga kedaulatan negara dan ekonomi, serta dan tidak korupsi dan memecah belah umat.
Anggota MOI terdiri dari ormas Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Al Ittihadiyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Syarikat Islam, Wahdah Islamiyah, Hidayatullah, Persatuan Islam (Persis), Al-Washliyah, Badan Kerjasama Seluruh Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), Al-Irsyad, Mathla’ul Anwar, dan Perti.[hdy]