GELORA.CO - Sandiaga Uno mengaku sangat menghormati Kiai Ma'ruf Amin. Cawapres dari Prabowo Subianto itu juga membantah dugaan jika dirinya batal shalat Jumat di Istiqlal, sebelum pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), karena untuk menghindari bertemu dengan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Enggak (menghindar). Itu kiai saya. Saya sangat hormat. Guru saya, ini warga kita juga di Koja beliau tinggalnya," kata Sandiaga di Ancol, Jakarta Utara, Ahad (12/8).
Menurut Sandiaga, ia dan Prabowo memutuskan salat di Masjid Sunda Kelapa karena waktu salat Jumat dan waktu pendaftaran begitu mendesak. Jarak antara rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ke Masjid Istiqlal tak memungkinkan dicapai dalam waktu yang singkat itu.
"Karena enggak keburu, dihitung jaraknya," ucapnya.
Seperti diketahui, pada hari pendaftaran ke KPU, Sandiaga memiliki beberapa tugas yang harus diselesaikan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Setelah itu, ia menyerahkan surat pernyataan berhenti kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Tak hanya itu, ia juga berpamitan karena melepas jabatan sebagai panitia Asian Games 2018 dari pendukung daerah.
Sandiaga menceritakan, di detik-detik terakhir itu, ia mendapat kabar bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersedia menandatangani perjanjian untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Jadi terus dihitung waktunya, takut enggak kekejar. Juga enggak mau membuat kemacetan. Kita akhirnya putuskan di Sunda Kelapa, karena banyak sekali juga yang menunggu di Istiqlal," jelasnya.
[rol]