GELORA.CO - Indonesia sudah diambang titik berbahaya, karenanya di Pilpres 2019 masyarakat jangan salah pilih pemimpin.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pendiri Universitas Bung Karno (UBK), Rachmawati Soekarnoputri dalam sambutannya dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Universitas Bung Karno (UBK) dengan tema "Tahun Vivere Pericoloso" semasa melawan penjajahan Belanda lalu.
"Izinkan tahun Vivere Pericoloso seperti Bung Karno 1964. Artinya tahun kita menyerempet berbahaya," katanya di Kampus UBK, Jalan Kimia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/8).
Dia mengingatkan, pada ajang Pilpres tahun 2019 nanti, seluruh masyarakat Indonesia tak boleh salah memilih pemimpin yang justru membawa jalan yang salah, yakni jalan "sama rata, sama tangis", bukan "sama rasa sama tawa".
"Artinya jangan salah memilih pemimpin yang menjadi antek kepentingan asing. Jangan memilih pemimpin yang berpaham neoliberal. Yang membiarkan negeri ini terlilit hutang, semena-mena menjual aset negara yang membuat nilai rupiah terpuruk, tebang pilih dalam penegakan hukum, membiarkan tenaga kerja asing masuk, dan jangan memilih pemimpin yang munafikun, jika berkata, harus sesuai dengan perbuatannya," urainya.
Seluruh masyarakat Indonesia diingatkannya pula untuk memilih pemimpin yang tahu persis amanah penderitaan rakyat.
Hadir dalam acara itu bakal capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Rachmawati berharap, jika terpilih nanti, keduanya dapat mewujudkan Indonesia yang sejahtera seperti yang dicita-citakan oleh Bung Karno.
"Semoga beliau dapat memimpin RI di masa depan," pungkasnya. [rmol]