GELORA.CO - Pengamat politik Ujang Komarudin angkat bicara menanggapi hasil polling Pilpres 2019 yang dilakukan Iwan Fals lewat Twitter, yang menghasilkan bakal calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebagai pemenang.
Menurut Ujang, polling seperti itu tidak bisa dijadikan sebagai rujukan, apalagi untuk pemilihan seperti di Pilpres 2019. "Polling lewat Twitter tidak bisa dijadikan rujukan atau referensi," ujar Ujang kepada JPNN, Senin (13/8).
Pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini menyatakan polling lewat media sosial tidak dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
"Jadi, walaupun vote yang ada mencapai 50.216 tapi itu tak menggambarkan kemenangan real Prabowo-Sandi," katanya.
Meski demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai, hasil polling yang dilakukan Iwan Fals bisa menjadi tanda tertentu buat Jokowi. Misalnya, voter yang terlibat dalam polling menunjukkan tidak suka sama Jokowi, sehingga akhirnya memilih Prabowo - Sandi di dunia maya.
Sebelumnya, Iwan Fals melakukan polling lewat akun Twitter dalam beberapa hari terakhir. Hasilnya, 68 persen voter menjagokan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Sementara Jokowi-Ma'ruf Amin hanya dijagokan 27 persen dari total 50.216 voter yang terlibat dalam polling. [jpnn]