PKS Ingin Masyarakat Jualan Kaus untuk Kampanye Prabowo-Sandiaga

PKS Ingin Masyarakat Jualan Kaus untuk Kampanye Prabowo-Sandiaga

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Partai Keadilan Sejahtera mengusulkan agar struktur tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dibuat ramping atau sederhana. Bahkan tim itu tak memerlukan divisi khusus logistik yang menangani sarana kampanye, seperti baliho, poster, kaus, dan lain-lain.

PKS mengingatkan, struktur tim kampanye tidak hanya mengakomodasi unsur partai politik melainkan juga relawan non-partai. Sebab diakui atau tidak, relawan pendukung Prabowo-Sandiaga yang cukup banyak dan bukan bagian dari partai harus ditampung dan difasilitasi.

“Kita berharap (struktur tim kampanye) ramping saja. Kalau Pak Jokowi sebelas (divisi), di DKI (dalam Pilkada DKI Jakarta) kita cuma enam (divisi). Sederhana, kok," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Mardani Ali Sera, di kompleks Parlemen di Jakarta pada Senin malam.

Menurutnya, tim utama yang dibutuhkan pendamping Prabowo dan Sandiaga, diharapkan dapat diisi dari kalangan ulama. Tujuannya agar upaya pemenangan dimaknai bukan hanya politik praktis tetapi juga ibadah.

"Ini agar capres cawapres kita benar-benar memaknai perjuangan pilpres semata-mata ibadah, amal soleh, dan perjuangan buat rakyat, bukan pribadi. Ini beratnya," kata Mardani.

Diperlukan juga divisi yang bisa memetakan wilayah dengan segala dinamikanya. Mencontoh pengalaman pada pilkada DKI Jakarta, Mardani yang berperan sebagai ketua tim pemenangan membagi wilayah menjadi hijau, kuning, dan merah; menyesuaikan basis dukungan kalangan muslim, kalangan muda, dan kalangan nasionalis.

"Merah (basis dukungan dari kalangan nasionalis) yang Pak Jokowi kuat, kuning (kalangan muda) yang fifty-fifty, hijau (kalangan muslim) yang kita kuat. Selain tim kampanye kita punya tim media. Tim media utama. Tim logistik kayanya enggak terlalu perlu," kata Mardani.

Alasan tim logistik tak begitu diperlukan karena mereka ingin masyarakat ikut berpartisipasi langsung untuk mengampanyekan atau menyosialisasikan Prabowo-Sandiaga. Biasanya tim logistik memproduksi dan mendistribusikan sarana kampanye seperti kaus namun kini cara itu tak dilakukan.

"Dibuat yg menarik, jualan aja. Jadi jualan. Monggo masyarakat jualan. Kalau dulu semuanya bikin kaus. Enggak, kita partisipatif saja, masyarakat yang bikin, kita beli saja sama masyarakat. Menghidupkan ekonomi juga," ujarnya. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita